"Adek Senja?"
"Eh iya sus, ini siapa sus yang meninggal? Kenapa aku dibawa kesini?"
"Yang sabar ya dek," suster itu kemudian memelukku.
"Orang tua adek sudah bersama Allah,"
 "Apalagi ini ?" aku menunduk lesu membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku harus bagaimana bila tidak ada bunda dan ayah lagi.
Setelah pemakaman ayah dan bunda aku kembali ke rumah sakit ditemani suster. Kanker tulang stadium 4 yang aku alami dan ayah bundaku meninggalkanku. Bagaimana aku jalani hidup selanjutnya.Â
Dalam keterpurukan itu aku mendengar suara adzan. Aku sadar bahwa selama ini aku jarang sholat. Bunda selalu mengingatkan aku untuk sholat, namun aku tidak mempedulikan. Kali ini hati aku tergerak untuk melaksankan sholat. Dengan dibantu suster, aku mengambil wudhu dan melaksanakan sholat.
Sejak kepergian ayah dan bunda aku semakin rajin beribadah, dan aku memutuskan untuk berhijab seperti keinginan bunda. Hari-hari aku jalani, semua baik-baik saja, tidak seperti yang aku takutkan dulu. Dengan sisa tabungan ayah aku melanjutkan pengobatan. Dan setelah 1 tahun melakukan berbagai macam pengobatan, dokter menyatakan aku sembuh total. Semua pasti akan ada hikmahnya. Tidak akan ada yang mustahil bagi Allah. Semoga ayah dan bunda bahagia di surga.