Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh kebanyakan siswa. Hal ini mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa. Salah satu factor yang membuat rendahnya motivasi siswa untuk belajar Bahasa Inggris yaitu guru masih menerapkan pembelajaran konvensional dan belum memaksimalkan TPACK. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan metode Numbered Head Together (NHT) menjadi salah satu alternatif  solusi untuk meningkatkan motivai siswa dlama belajarBahasa Inggris.
                                                          Â
Proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dikolaborasikan dengan metode Numbered Head Together (NHT) meliputi lima sintak . Sintak pertama yaitu mengorientasi peserta didik terhadap masalah . Dalam kegiatan tersebut guru memberikan contoh teks surat alamaran pekerjaan kemudian memberi beberapa pertanyaan berdasarkan contoh teks. Siswa secara kritis mengamati dan menganailis kemudian menjawab soal. Sintak kedua, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, guru membentuk kelas ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiridari 5 siswa dan memberikan LKPD. Pada kegiatan ini, mulai masuk langkah pertama Numbered Head Together (NHT), Numbering, yaitu pemberian nomer identitas siswa untuk setiap anggota kelompok dan Langkah 2, Asking Question, pada saat pembagian LKPD . Sintak ketiga, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, guru memantau keterlibatan siswa dalam diskusi mengumpulkan informasi guna mengisi LKPD. Kegiatan ini termasuk dalam langkah ke tiga Numbered Head Together (NHT), Thinking together. Sintak ke empat, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dalam kegiatan ini siswa mempresentasikan hasil diskusi dan termasuk dalam Langkah ketiga Numbered Head Together (NHT) yaitu Answering Question.
Dari hasil refleksi pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa 83% peserta didik senang dalam pembelajaran model Problem Based Learning dan metode Numbered Head Together dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa Selain itu juga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik dengan rata-rata 93 dari nilai terendah 80 dan nilai tertinggi 100. Adapun faktor yang menjadi keberhasilan adalah kerjasama peserta didik dalam  kegiatan diskusi memecahkan masalah dalam LKPD. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa pemilihan model ataupun metode pembelajaran sangat berpengaruh dalam peningkatan motivasi belajar siswa,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H