Madiun, Jawa Timur- Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menyelenggarakan acara festival dolanan anak dan kampanye #AntiBullying untuk memperingati Hari Anak Nasional di SDN Sebayi 01, Madiun. Acara festival dolanan anak dan kampanye #AntiBullying tersebut mengangkat tema “Lestarikan Budaya Dengan Kesatuan”. Tema kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional yang mulai terlupakan serta meningkatkan kesadaran siswa-siswi terhadap perilaku bullying.
Kegiatan berlangsung pada hari Selasa (23/7/24) di SDN Sebayi 01, Kec. Gemarang, Kab. Madiun. Kegiatan tersebut diikuti dan dimeriahkan oleh anak-anak dari berbagai usia dan jenjang kelas. Festival dolanan anak diikuti oleh siswa-siswi kelas 3,4,5,dan 6. Sedangkan, kampanye #AntiBullying diikuti oleh siswa-siswi kelas 1 dan 2.
Festival dolanan anak menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak SDN Sebayi 01, Kec. Gemarang, Kab. Madiun. Kegiatan ini dimeriahkan dengan permainan tradisional seperti taktuk (batok kelapa) dan jala ikan. Pada kegiatan ini terdapat pembelajaran tersendiri yaitu melestarikan budaya permainan tradisional, menanamkan nilai-nilai positif seperti kebersamaan, kerja sama, dan sportivitas pada anak-anak. Hasil dari kegiatan ini tidak hanya mencerminkan antusiasme dan keaktifan peserta dalam mengikuti berbagai permainan, tetapi juga berhasil memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak di Desa Sebayi. Kegiatan ini memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam terkait pentingnya melestarikan budaya permainan tradisional yang diciptakan melalui momen perayaan yang penuh keceriaan bagi anak-anak. Festival Dolanan Anak ini sangat relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) No. 4, yaitu Pendidikan Bermutu, yang berfokus pada penyediaan pendidikan yang berkualitas melalui kegiatan yang mendidik sekaligus menghibur.
“Kami ingin anak-anak kembali mengenal dan menyukai permainan tradisional. Selain menyenangkan, permainan ini juga memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak,” ujar Riyan selaku penanggung jawab acara.
Kegiatan Festival Dolanan Anak tidak hanya dimeriahkan dengan permainan tradisional saja, tetapi Kampanye #AntiBullying dilakukan oleh mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) untuk memeriahkannya. Kampanye #AntiBullying diimplementasikan melalui lomba mewarnai untuk membantu anak-anak memahami apa itu bullying, dampak negatifnya, dan cara mencegah serta mengatasi bullying. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta tidak hanya aktif dalam membuat poster tetapi juga mampu mengimplementasikan materi yang telah disampaikan mengenai pentingnya mencegah perilaku bullying di sekolah. Kegiatan ini berhasil mencapai tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa terkait bullying serta menyebarluaskan pesan-pesan anti bullying di kalangan mereka. Kegiatan ini sangat relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) No. 10, yaitu Berkurangnya Kesenjangan, yang berfokus pada menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan bebas dari perilaku bullying, sehingga semua siswa dapat merasa aman dan dihargai.
“Bullying adalah masalah serius yang perlu diatasi karena sering terjadi di lingkungan anak-anak. Melalui kampanye ini, kami berharap anak-anak dapat lebih berani untuk speak up jika mengalami bullying dan juga lebih peduli terhadap teman-temannya,” ujar Kezia selaku mahasiswa KKN BBK 4.
Tujuan dari acara ini tidak hanya untuk sukses dalam mencapai tujuan edukatifnya, tetapi juga memberikan dampak positif dengan memperkuat komitmen siswa untuk menciptakan suasana sekolah yang lebih harmonis dan mendukung. Melalui kegiatan ini berhasil mencapai tujuan utamanya dengan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa, dengan rekomendasi untuk melanjutkan dan memperluas kegiatan ini dengan menambah lebih banyak permainan tradisional dan melibatkan lebih banyak peserta di tahun yang akan datang.
Antusiasme dari anak-anak sangat terlihat selama berlangsungnya acara. Mereka dengan senang hati berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan aktivitas yang telah disiapkan. Begitupun, para orang tua juga senang dengan upaya mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) ini.
Suksesnya acara ini tentu nya melibatkan beberapa pihak seperti perangkat desa, sekolah, dan masyarakat sekitar. Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, terutama anak-anak, di masa depan. Semoga dengan adanya kegiatan positif seperti ini dapat meningkatkan kapasitas siswa SDN Sebayi 01 untuk kedepannya dan menjadi langkah awal dari berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh tim KKN-BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Sebayi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan melestarikan budaya masyarakat Desa Sebayi.
Penulis:
Diana Alifia Salma, Mahasiswa Universitas Airlangga
Kezia Biandra, Mahasiswa Universitas Airlangga
Muhammad Nurriyanto, Mahasiswa Universitas Airlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H