Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Andai Kita Bertukar Posisi Sebentar Saja, "Akankah Kau Mengerti?"

17 Oktober 2018   10:27 Diperbarui: 17 Oktober 2018   20:00 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : yogajurnal.com

Saya tak ambil pusing perihal berapa lama bus tersebut akan mengetem, toh sudah biasa bagi saya kepanasan, bahkan berdiri satu kaki bagai flamingo di dalam bus tersebut. 

Namun otak saya yang sedang mumet memikirkan warna kebaya untuk wisuda saat itu tiba-tiba mendadak kaget ketika supir bus langsung menjalankan busnya tanpa menunggu bus yang sama datang dari belakang. 

Ternyata teriakan salah satu penumpang yang kelelahan tersebut tidak dihiraukan oleh supir bus, dan si supir langsung berangkat melanjutkan perjalanan. 

Tapi bukan antara supir dan penumpang yang mengeluh lah letak analoginya, melainkan antara penumpang yang mengeluh dan teman saya yang ketinggalan bus lah letak analoginya.

Karena kebanyakan orang memang cenderung mendahulukan kehendaknya tanpa memikirkan keadaan orang lain toh ? Padahal bisa saja 1 menit atau bahkan 30 detik setelah bus saya melanjutkan perjalanan, ternyata ada orang lain yang sedang merasa cemas di perjalanan sambil berharap semoga masih ada bus ngetem di pinggiran gerbang tol. 

Malah bisa saja bus yang saya naiki ternyata adalah bus terakhir di malam itu.

Mudah memang bagi salah satu penumpang yang mengeluh tersebut untuk mengatakan bahwa bus tersebut harus segera melanjutkan perjalanan karena ia sudah kesal, lelah, dan kepanasan. 

Namun di sisi lain apabila sebentar saya ia bertukar posisi sebagai teman saya yang ketinggalan bus ketika pulang kerja, apa mungkin ia akan mengerti ? 

Toh saya yakin jika ia dapat bertukar posisi sebagai penumpang yang sedang menuju tempat bus mengetem tersebut, maka yang ia harapkan adalah "Semoga masih ada bus yang mengetem di sana" bukan berharap "Semoga bus tersebut segera melanjutkan perjalannya". 

Kurang lebih seperti itulah gambaran yang dapat saya tuliskan jika saja seseorang dapat bertukar posisi menjadi orang lain sebentar saja. Sebab bukan perkara mudah bagi kita untuk memahami suatu keadaan. 

Ambil lah contoh misalnya ketika melihat kejadian seseorang artis bunuh diri karena masalah cinta atau stress, maka tak sedikit orang akan mengatakan bahwa artis yang melakukan bunuh diri karena cinta tersebut adalah bodoh dan tidak bersyukur atas prestasinya di dunia hiburan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun