Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menikmati Masa Menganggur yang "Susah-susah Gampang"

8 Oktober 2018   20:52 Diperbarui: 9 Oktober 2018   13:56 3357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah satu bulan lebih semenjak saya dinyatakan lulus pada yudisium di universitas, kini saya menjalani kegiatan yang tak tentu atau berarturan seperti sebelumnya. 

Kadang, agar mengusir rasa jenuh seharian menonton drama korea di kamar, saya akan sengaja pergi ke kampus untuk sekedar mengisi kegiatan yang mulai kosong.

Pun rasanya sudah tak pantas saya mencantumkan status sebagai pelajar/mahasiswa di kompasiana ini, namun tak elok juga apabila saya mencantumkan status sebagai pengangguran, toh mau tulis status sebagai "Bukan siapa-siapa" nanti malah dikira plagiat hehee. 

Dan seperti ini lah keadaan saya sekarang, yakni fresh graduate, dan minim pengalaman kerja. 

Saya sempat berpikir apa yang salah pada surat lamaran yang sudah saya kirim ke beberapa perusahaan dan outlet restoran, sebab bukan sekali dua kali saya mengirimkan surat lamaran kerja, melainkan terhitung sudah 10 kali lebih saya melakukannya. 

Tapi sampai sekarang, saya rasa belum ada perushaan yang merasa cocok dengan saya, atau malah sebaliknya.

Menariknya adalah salah satu teman saya yang sudah lama bekerja, cukup singkat dan bijak memberikan saya masukan ketika saya mengeluh tentang masa menganggur saya saat ini, yakni ia hanya mengucapkan kata "Sabar" kepada saya. Padahal saya butuh sesuatu yang lebih dari sekedar kata sabar.

Dan seiring berjalannya waktu akhirnya saya kembali ingat, saat teman-teman saya yang sudah bekerja mengeluhkan beberapa hal seperti kelelahan kerja, lingkungan kerja yang tak sesuai, bahkan atasan yang kurang menyenangkan. Kemudian dengan mudahnya saya mengatakan bahwa mencari pekerjaan baru adalah solusinya. 

Kemudian tanggapan yang mereka katakan terhadap solusi yang saya berikan memang sedikit ngegas, yakni  "Lo pikir cari kerjaan baru gampang apa ?"

Receh memang tanggapan yang diucapkan oleh teman saya tersebut, tapi saat ini saya benar-benar merenungi kalimat tersebut, bahwa mencari pekerjaan memang tidaklah mudah. 

Di luar keahlian, dulu saya pikir segalanya akan mudah dengan bermodalkan ijazah saja, namun ternyata tidak. Pun sebaliknya, mendapatkan pekerjaan belum tentu mudah hanya dengan bermodalkan pengalaman saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun