Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Setelah "Peluk Saya", Lalu Apa?

11 September 2018   05:49 Diperbarui: 13 September 2018   16:35 3381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Merdeka.com

Begitupun sebaliknya, bagi orang-orang yang berlawanan dari penampilan bercadar atau khas ketimuran akan berkumpul dengan sesamanya juga. 

Dari fenomena keduanya saya mampu menebak bahwa rasa aman dan nyaman adalah salah satu alasannya.

Padahal kalau berbicara rasa aman, bagi saya bukanlah hal yang memerlukan waktu singkat, apalagi untuk menghilangkan stigma buruk seperti islamphobia.

Jadi jika hanya sekadar memeluk, maka untuk apa? Bukankah lebih baik setelah memeluk kita sama-sama saling menciptakan rasa aman dengan hubungan yang lebih dekat dan berkelanjutan, yang mana saya merasa aman dengan keberadaan merekam misalnya. Pun sebaliknya mereka merasa aman dengan keberadaan saya. 

Saya mampu menjamin bahwa yang terjadi adalah hubungan yang lebih dekat dari sekedar memeluk saja, yakni sebuah persahabatan, di mana antara keduanya perlu saling berbaur dan berkumpul di lain waktu dan tempat selanjutnya.

Maka lambat laun, stigma islamphobia dan citra buruk pada muslimah bercadar dan muslim berpenampilan khas akan semakin berkurang. 

Dan saya sendiripun sudah melakukannya, karena di tempat saya kuliah tidaklah sedikit para muslimah yang menggunakan cadar, tapi kami saling berbaur bahkan saya sering datang ke indekosnya untuk mengobrol, meski masih ada beberapa yang enggan mencoba untuk berkumpul dan berbaur dengan yang berbeda.

Saya mohon maaf apabila ada kalimat yang kurang menyenangkan, selamat Tahun baru Islam 2018, 1 Muharam 1440 Hijriah, dan semoga kita dapat hijrah ke kehidupan yang lebih baik lagi. Salam.

Tangerang, 11 September 2018

Diana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun