Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enggak Pinter Ya Susah Dapat Beasiswa, Kecuali Kalau Kamu Beruntung!

17 Januari 2017   16:37 Diperbarui: 17 Januari 2017   19:04 3796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas kelulusan sekolah dan mulai menjalani kegiatan masing - masing bukan berarti kawan - kawan sekolah menghilang tanpa kabar. Sesekali aku bertukar kabar dengan kawan semasa sekolah, baik itu menanyakan tentang pekerjaan atau sekedar ingin tahu bagaimana keadaan kuliah mereka. Namun ada kabar yang membuatku terkejut yaitu mendengar salah satu kawanku yang tak melanjutkan perkuliahan disemester selanjutnya, entah apa alasannya tapi yang aku tahu dia berhasil menembus salah satu universitas ternama yang banyak menawarkan beasiswa melalui jalur seleksi.

Apakah dia siswa yang pintar atau biasa saja aku tidak tahu, karena memang saat disekolah kami tak pernah satu kelas dan hanya kawan ngobrol saja di jam istirahat. Aku juga ingat dengan cerita guru BK di SMA yang mengutarakan rasa kecewanya lantaran salah satu alumni yang terkenal pintar pernah menolak tawaran universitas ternama melalui jalur undangan. Wah kalau menolak seperti itu harusnya dari awal tak perlu lah ikut proses seleksi, kan lumayan kuota satu orang juga pasti banyak yang mengharapkannya.

Dan disisi lain seorang kawanku pernah menanyakan biaya perkuliahan di universitas swasta kepadaku. Setelah lulus sekolah kawanku ini memang tak melanjutkan dulu ke perguruan tinggi namun bukan berarti dia tak ada niat untuk kuliah, aku bisa lihat semangatnya ketika mengikuti pendaftaran jalur seleksi, terlebih saat disekolah dia termasuk salah satu murid yang rajin dan selalu mengerjakan PR. Memang kawanku yang satu ini biasa biasa saja dalam masalah nilai, namun kemauan untuk belajarnya sangat tinggi, berbeda denganku yang kalau tak mengerti salah satu rumus hitung-hitungan maka aku akan cuek saja, tapi kalau kawanku ini pasti akan menanyakannya kepada guru.

Semangatnya untuk melanjutkan pendidikanya pun masih bisa aku rasakan ketika kawanku ini menanyakan biaya universitas swasta yang tak terlalu mahal dan ada kelas karyawannya juga, karena memang dia berasal dari keluarga yang kurang mampu untuk urusan ini. Mungkin kerja sambil kuliah adalah jalan terbaik baginya untuk terus melanjutkan pendidikannya, tapi sayangnya sampai sekarang belum aku terima kabar kalau kawanku ini sudah bisa mewujudkan niatnya dalam pendidikan yang lebih tinggi di universitas.

Entah aku tak tahu tulisan ini aku tulis untuk siapa, apakah untuk menteri pendidikan atau pemerhati pendidikan, jelas bukan. Aku hanya sekedar menulis saja kalau ternyata untuk meneruskan pendidikan dalam kondisi keuangan yang kurang memang tak selalu berjalan dengan lancar, kadang keinginan untuk melanjutkan kuliah bagi mereka yang kurang mampu dalam urusan biaya terpaksa terhenti lantaran tak terpilih sebagai salah satu anak bangsa yang berprestasi, padahal niat mereka bisa saja lebih tinggi dari mereka - mereka yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah atau perusahaan tertentu.

Jadi mana yang lebih penting, kepintarannya atau niatnya ? yaa entahlah. Tulisan ini aku buat tanpa ada maksud menyinggung pihak lain ya, dan semoga saja pendidikan di Indonesia semakin baik dari hari kehari sehingga dapat dirasakan oleh semua, Amin.

Tangerang, 17 Januari 2017

Diana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun