Putihku selalu mengebul bagai asap jua
Mengerutkan kening, Menggerutu didada
Penuh nafsu tuk menuntun mengaku salah
Kau tau apa yang sedang ku takutkan akhir-akhir ini ?
Ah kau mana peduli dengan pengobral lukaÂ
Malah kau akan pergi penuh sumpah
Semoga aku menuai  balasan
Balasan tak hanya setimpal, tapi lebih berkepal-kepal
Â
Kemudian tertunduk aku penuh sesal
Bagaimana jika goresan sang hitam masih kau kenang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!