"Menjadi dewasa itu menyenangkan"
Kataku 15 tahun lalu
Ah sepertinya aku menyesali kalimat itu
Jelas aku tidak bersyukur saat itu
Tak ada yang benar-benar menyenangkan
Sakit mana lagi yang harus aku coba rasakan?
Rasanya semua rasa sudah menghampiriku
Keluarga? Ah kupikir mereka adalah rumahku
Tempat di mana aku bisa meluapkan semua rasaku
Nyatanya aku salah
Justru rumahku adalah patah hati terbesarku
Teman? aku terlalu baik menilai orang
Mereka tak cukup baik untuk diberi kepercayaan penuh
Berulang kali mereka menghancurkan kepercayaan itu
Dan bodohnya aku berulang kali memaafkan
Pacar? seorang yang kuanggap akan menjadi rumah baruku
Nyatanya juga turut memberikan rasa patah yang dalam
Hingga aku terlalu takut menerima orang baru
Takut dipatahkan lagi
Ah tidak, mungkin aku yang terlalu lemah
Terlalu banyak mengeluh soal dewasa yang menjadi anganku dulu
Tapi apa harus sesakit ini?
Sakit dari sisi mana lagi yang harus aku terima dan rasakan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H