Pendapatan
=
64,596,635
=
0.66
Total Aset
97,559,606
Perhitungan nilai Z PT Telkom dengan menggunakan model diskriminan sebagai berikut:
Z = 1,2 (0,17) + 1,4 (0,37) + 3,3 (0,25) + 0,6 (31,16) + 1,0 (0,66)
= 0,204 + 0,518 + 0,825 + 18,696 + 0,66
= 20,903
Dari hasil perhitungan nilai Z diatas, PT Telkom memiliki nilai Z sebesar 20,903 dimana nilai ini lebih besar dari batas tidak bangkrut yaitu 2,99. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan memiliki risiko bangkrut yang sangat kecil, bahkan nyaris tidak ada karena nilai Z PT Telkom terpaut jauh dengan batas tidak bangkrut model diskriminan Altman berdasarkan nilai pasar. Artinya kinerja keuangan PT Telkom selama tahun 2009 cukup bagus dan PT Telkom mampu meyakinkan para investor mengenai risiko gagal bayar yang nyaris tidak ada atau sangat kecil sekali.
Risiko Kerusakan Properti
Tidak dapat dipungkiri bahwasannya setiap usaha mengandung risiko yang kadang tidak sedikit. Dalam hal ini, PT Telkom, Tbk juga memiliki risiko kerusakan properti atas properti/aset mereka. Karena PT Telkom, Tbk bergerak dalam bidang layanan jaringan informasi dan telekomunikasi, maka risiko kerusakan properti lebih dititikberatkan pada risiko kerusakan infrastruktur jaringannya karena apabila ada satu kerusakan saja yang terjadi, maka akan mengakibatkan menurunnya kualitas dan kepuasan pelanggan terhadap PT Telkom, Tbk dan hal tersebut juga akan berdampak pada profitabilitas perusahaan. Risiko ini akan muncul akibat sistem dan teknologi informasi (hardware, software, network, orang dan proses) yang tidak efektif untuk mendukung kebutuhan informasi saat ini dan yang akan datang secara efisien. Macam-macam risiko kerusakan properti yang mungkin dihadapi oleh manajemen disajikan dalam tabel berikut.
Risiko
Dampak
Kurang baiknya manajemen operasional, jaringan, dan sistem database