Pekan lalu saya membaca cuitan seorang dokter pada akun Twitter yang pada intinya membahas hubungan Prefrontal Cortex dan keputusan seseorang untuk menikah. Hal ini sangat menarik untuk dibahas dan mendorong saya untuk mencari tau dengan menjelajahi ragam jurnal yang ada di free university alias internet.
Kenalan dulu sama Prefrontal Cortex
Prefrontal Cortex atau Korteks prefrontal merupakan wilayah lobus frontal otak yang juga dikenal sebagai "pusat kepribadian".Secara anatomi, Korteks prefrontal (PFC) berkaitan dengan bagian otak yang terletak di bagian paling anterior lobus frontal, menempati sebagian dari ketiga permukaan lobus frontal (permukaan orbital, medial, dan lateral). Dikarenakan keunikannya yang terhubung dengan ketiga permukaan frontal maka secara fungsi-fungsinya yakni sebagai berikut.
1. Wilayah prefrontal medial berpartisipasi dalam proses seperti motivasi, memori spasial, koordinasi bimanual, gerakan inisiatif diri sendiri, dan fokus. Ini berfungsi sebagai "area inspirasi", itulah sebabnya cedera di wilayah ini dapat menyebabkan sikap apatis dan kehilangan konsentrasi.
2. Wilayah prefrontal lateral memberikan landasan kognitif untuk pola perilaku, orientasi, dan penalaran yang berbeda. Selain itu, wilayah ini juga membantu dalam perencanaan, pengorganisasian aktivitas secara umum dan temporal (misalnya rutinitas sehari-hari), dan peralihan dari satu tugas ke tugas lainnya. Cedera di wilayah ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatur berbagai aktivitas dalam urutan yang bermakna, untuk beralih di antara aktivitas-aktivitas tersebut, dan juga untuk beradaptasi dengan perubahan peraturan.
3. Wilayah prefrontal orbital adalah wilayah yang berpartisipasi dalam pengendalian impuls, pemrosesan emosional, dan kognisi sosial. Karena kaya akan koneksi dengan hipotalamus, wilayah orbital memediasi aspek penghargaan dalam makan dan pengaturan diri. Selain itu, ia mampu mengabaikan gangguan dan membantu mempertahankan perhatian pada tugas tertentu.
Maka, bisa disimpulkan fungsi Prefrontal Cortex adalah untuk mengatur pikiran, tindakan, dan emosi kita melalui koneksi yang luas dengan wilayah otak lainnya.
Lalu, Apa hubungan bagian otak ini dengan Pernikahan?
Usia perkembangan lobus frontal pada 25 tahun. Menurut pakar ilmu saraf Patrick Porter, PhD, pendiri dan CEO BrainTap, perkembangan otak tidak memiliki batas waktu.Â
Maknanya, meskipun benar bahwa korteks prefrontal membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang maka usia 25 tahun bukanlah angka yang pasti namun sebenarnya lebih merupakan kisaran.Â
Akibat dari perkembangan bagian otak ini secara langsung dapat mempengaruhi penilaian seseorang, dan berperan dalam pengambilan keputusan mengenai pernikahan dan hubungan.Â
Jika prefrontal cortex baru berkembang di usia 25 tahun dan hal tersebut berperan dalam pengambilan keputusan seseorang di kehidupannya terutama untuk pernikahan. Kemudian apa yang terjadi jika keputusan pernikahan diambil diusia dibawah 25 tahun dimana Prefrontal Cortex baru berkembang pada usia tersebut?
Menurut Dr. Porter orang dewasa muda berusia dibawah 25 tahun mungkin lebih impulsif dalam mengambil keputusan berkencan atau mungkin tidak sepenuhnya mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari sebuah pernikahan.Â
Hal serupa juga dapat terjadi pada pilihan karier seperti keinginan untuk berhenti begitu saja tanpa perencanaan yang matang. Burke Smith menyatakan bahwa  Orang dewasa yang sudah matang dapat memanfaatkan korteks prefrontal yakni bagian rasional otak yang membantu kita merespons situasi dengan penilaian yang baik dan kesadaran akan konsekuensi jangka panjang.Â
Sedangkan remaja memproses informasi menggunakan amigdala, bagian emosional dari otak. Hal ini berarti, remaja lebih cenderung mencari pengalaman emosional meskipun  berpotensi mengancam.Â
Selain itu, remaja/ kaum muda kurang mampu merasionalisasi atau mengenali bahaya seperti yang dilakukan orang dewasa. Artinya, fungsi otak diusia tersebut perannya masih menggiring pada respon impulsif, pertimbangan jangka pendek, dan belum ada perencanaan matang.Â
Menurut konselor hubungan dan terapis terakreditasi BACP, Victoria Jeffries, kurangnya perkembangan korteks prefrontal pada orang di bawah usia 25 tahun dapat berdampak signifikan saat mereka memformulasikan hubungan.Â
Hubungan pernikahan adalah proses di mana dua orang menjadikan hubungan mereka bersifat publik, resmi, dan permanen. Ini adalah penyatuan dua orang dalam suatu ikatan yang diduga berlangsung sampai mati, namun dalam praktiknya sering kali terputus karena perpisahan atau perceraian.Â
Salah satu hal yang menjadi pemicu perpisahan dalam suatu hubungan pernikahan adalah kerentanan adaptasi terhadap stress. Karney dan Bardbury, 1995 berpandangan bahwa proses adaptif dan karakteristik pribadi dapat berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres dan kerentanan yang bertahan lama serta memengaruhi tingkat adaptasi pasangan terhadap kesulitan pernikahan.Â
Meskipun terdapat latar belakang pengetahuan yang luas tentang hubungan antara otak dan perilaku dalam literatur psikologi dan ilmu saraf, BCM untuk pertama kalinya menjelaskan hubungan antara otak dan perilaku kompleks.
Kendati hubungan antara Prefrontal Cortex dan hubungan Pernikahan memiliki kompleksitas secara sains. Namun, dapat kita ambil kesimpulan bahwa usia yang matang untuk melakukan pernikahan diatas 25 tahun karena secara teori perkembangan otak pada usia tersebut, kita sudah pada tahap mampu menggiring pemikiran rasional untuk keputusan jangka panjang dan penuh perencanaan matang.Â
Tetapi, hal ini tidak bisa dijadikan kesimpulan universal karena setiap individu menjadi dewasa dengan kecepatannya masing-masing dan keadaan pribadinya berbeda-beda.Â
Misalnya, orang dewasa muda yang mempunyai pekerjaan tetap dan sudah hidup mandiri selama beberapa tahun mungkin lebih siap untuk mengambil keputusan besar dibandingkan orang dewasa lanjut usia yang masih bergelut dengan masalah keuangan atau pribadi.Â
Tingkat kedewasaan seseorang tidak sepenuhnya bergantung pada perkembangan fisik otak, meskipun ilmu pengetahuan populer ingin kita percayai. Setiap otak menjalani perjalanannya dengan kecepatannya masing-masing dan juga dipengaruhi oleh sosial dan pengasuhan.
Sumber:
https://www.popsugar.com/fitness/prefrontal-cortex-development-49102332
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10027753/
https://www.refinery29.com/en-us/brain-development-age-gap-dating
https://www.kenhub.com/en/library/anatomy/prefrontal-cortex
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H