Mohon tunggu...
Diana RahmahRadliyah
Diana RahmahRadliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepercayaan di Agama Hindu

25 Maret 2022   11:08 Diperbarui: 25 Maret 2022   11:20 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Percaya Adanya Samsara ( Punarbhawa) disebut Reikarnasi

5. Percaya Adanya Moksa

Moksa ini agar tidak lahir kembali. Namun sulit, hanya orang terpilih yang tidak bisa lahir kembali, contohnya Maha Rsi - Maha Rsi. Jadi Moksa ini mencapai kesempurnaan, dan hanya orang yang 100% percaya kepada Tuhan yang bisa melakukannya. Salah satu cara melalui Tapa Brata, yaitu termasuk tidak memakan daging-dagingan, karena dalam hindu itu sama halnya membunuh, berarti kesuciaannya kurang

Di dalam agama Hindu Tumbuhan itu berjiwa, namun hanya bisa bergerak disebut eka pramana Sedangkan binatang berjiwa, dapat bergerak, dan dapat mengeluarkan suara itu disebut Dwi pramana. Jika manusia lebih sempuran, yaitu Tri pramana (bisa berpikir, berbuat dan berbicara)

Di agama Hindu yang dinilai oleh Tuhan itu pikiran, perkataan dan perilaku

Ini merupakan tiga perilaku manusia yang harus disucikan namanya Tri Kaya Parisudha, jika ingin mencapai kerahayuan, karena ini bisa jadi racun, bisa jadi madu atau senjata. 

Dalam agama Hindu tidak boleh menghina, karena cikal bakalnya manusia itu sama, ciptaan Tuhan, hanya yang membedakan itu adalah karmanya (perilaku) yaitu sebab akibat dari perilaku. Harus selalu berbuat baik, karena nanti keturunan kita juga akan berbuat baik. Makanya dalam agama, sebelum melakukan pernikahan tidak boleh bersanggama, harus memohon izin terlebih dahulu kepada Tuhan (seperti dalam islam akad nikah) karena di akad nikah ini dijadikan badan kita Ardhana Reswari (menjadi satu badan) untuk membentuk manusia yang Saputra (manut kepada agamanya, kepada orang tua, kepada lingkungan, UUD dll). Di hindu menerapkan Tri Hita Karana, 3 perilaku manusia yang harus disempurna, yaitu Hubungan manusia dengan manusia, dengan tutur kata yang baik, sopan. Hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan Tuhan.

Sedangkan pada konsep rekarnasi. Yang dikatakan rekarnasi itu adalah perputaran hidup mati, hidup mati. Manusia mengalami rekarnasi. Jika misalnya perbuatannya buruk bisa saja Tuhan menciptakan roh kita kembali ke manusia yang hina, jelek, tidak dihormati. Makanya, untuk menjadi manusia yang dihormati, mulai sekarang harus menanamkan kebaikan, caranya dengan selalu sembahyang (karena tiang agama). Istilah sebelum alam semestar diciptakan hanya ada 1 yaitu Tuhan Tunggal, tapi Tuhan ingin disembah, lalu diciptakanlah Bumi (mulai dari batuan, air, api) tumbuhan, hewan, setan-setan, mahkluk baik para dewa-dewa, lalu manusia, setelah manusia diciptakan diturunkan nabi supaya dapat mengikuti ajarannya. Kalau di hindu Nabi ini disebut Maha Rsi

Sedangkap konsep setelah meninggal di agama Hindu. Yang mengurus Sang suratmo = juri tulis, perilaku manusia ditulis lalu ditimbang-timbang, unsur mana yang lebih dominan, maka karmanya yang dilahirkan, sifat-sifatnya adalah yang paling berat timbangannya. 

Ibadah wajibnya umat Hindu Tri sandya yaitu melakukan sembahyang 3 waktu, yaitu pagi, siang, dan sore menuju malam (subuh, dzuhur, magrib). Sebelum solat itu disucikan dengan air dengan berdoa, sama seperti wudhu. Di agama Hindu doanya memohon kepada dewi gangga supaya badan kita suci, ada doanya tersendiri. Perlu diingat bahwa umat Hindu tidak menyembah patung. Patung dan sesajen hanya dijadikan sarana (perantara). Sarana ibadahnya kalau di hindu ada api, bunga, air, dan ada buah. Api ini perwujudan bahwa asapnya ini menembus ke alam ghaib untuk menyampaikan pesan-pesan atau doa-doa kita. Bunga itu adalah simbol kecantikan, keindahan, karena kalau kita sembahyang harus indah. Air itu adalah kesucian. Kalau buah, sebagai bentuk rasa syukur bakti kepada Tuhan. Karena Tuhan memberikan kemudahan kepada manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun