Pola kebotakan pria (androgenetic alopecia) adalah kondisi umum yang mempengaruhi jutaan pria di seluruh dunia. Salah satu penyebab utama dari kebotakan ini adalah hormon dihidrotestosteron (DHT).Â
Apa itu DHT?
Dihidrotestosteron (DHT) adalah hormon androgen yang berasal dari testosteron. Enzim 5-alpha-reductase mengubah testosteron menjadi DHT di berbagai jaringan tubuh, termasuk kulit, kelenjar prostat, dan folikel rambut. Meskipun DHT penting untuk perkembangan karakteristik pria selama masa pubertas, hormon ini juga memiliki efek negatif pada folikel rambut pada orang yang rentan terhadap kebotakan. Selain menyebabkan kebotakan, DHT berperan dalam terjadinya Benign Prostatic Hyperplasia yaitu kondisi di mana prostat membesar dan dapat menyebabkan masalah saluran kemih. DHT berikatan dengan reseptor androgen di jaringan prostat, menyebabkan pertumbuhan sel-sel prostat.Â
Bagaimana DHT Memengaruhi Rambut?
Pada orang yang memiliki kerentanan genetik terhadap kebotakan, DHT dapat berinteraksi dengan folikel rambut di kulit kepala, menyebabkan folikel menyusut. Proses ini dikenal sebagai miniaturisasi folikel rambut, di mana folikel rambut menjadi lebih kecil dan menghasilkan rambut yang lebih tipis dan pendek. Seiring waktu, folikel dapat berhenti memproduksi rambut sepenuhnya, yang mengakibatkan kebotakan. Folikel rambut di area tertentu dari kulit kepala, terutama di bagian depan dan mahkota kepala, lebih sensitif terhadap DHT dibandingkan area lainnya. Inilah mengapa pola kebotakan seringkali dimulai dari area tersebut.
Bagaimana Mengatasi Pengaruh DHT?
BPH dan kebotakan, menunjukkan bahwa DHT memiliki efek yang merugikan ketika kadarnya tinggi. Pada studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Cosmetic and Investigational Dermatology menyebutkan bahwa penggunaan finasteride secara signifikan mengurangi kerontokan rambut pada pria dengan kebotakan pola pria melalui penurunan kadar DHT di kulit kepala. Â Obat seperti finasteride dan dutasteride yang merupakan golongan 5 alpha reductase inhibitor bekerja dengan menghambat enzim yang mengubah testosteron menjadi DHT sehingga obat ini dapat memperlambat atau menghentikan proses kebotakan pada banyak pria.
Sumber:
1. Trueb, R.M. (2002). "Molecular Mechanisms of Androgenetic Alopecia." Experimental Gerontology, 37(8-9), 981-990.
2. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology. (2014). "Finasteride in the treatment of men with androgenetic alopecia."
3. https://www.medicalnewstoday.com/articles/68082#summary
4. Ustuner ET. Cause of androgenic alopecia: crux of the matter. Plast Reconstr Surg Glob Open. 2013 Nov 7;1(7):e64. doi: 10.1097/GOX.0000000000000005. PMID: 25289259; PMCID: PMC4174066.Â
5. https://www.minoxidilmax.com/ingredients
6. https://www.lpurological.com/portfolio-items/bph/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H