Mohon tunggu...
Diana Ratnawati
Diana Ratnawati Mohon Tunggu... Guru - guru TK

guru tk didesa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PTK Bab II "Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Metode Eksperimen pada Anak Usia 4-5 Tahun"

5 Desember 2023   14:20 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:30 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                                                                  BAB II

                                                                                                                                 KAJIAN PUSTAKA

           Kajian pustaka merupakan landasan dalam merencanakan atau melaksanakan tindakan perbaikan dan menjadi rujukan dalam membahas hasil penelitian. Kajian pustaka menguraikan teori atau konsep yang sudah disinggung dalam latar belakang, dan ditambah konsep lain yang relevan dan bisa memperkuat teori yang sudah diungkapkan. Hal-hal yang dikaji  adalah sesuatu yang berkaitan dengan masalahyang menjadi fokus penelitian yaitu: "Upaya Peningkatan Kognitif  pada anak usia 4-5 tahun melalui metode eksperimen di TK Khadijah 72 Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2022/2023".


  • A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
  • 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
  •             Penelitian tindakan kelas merupaka terjemahan dari lassroom Action Research, yaitu satu action Research yang dilakukan dikelas. Action Research sesuai dengan arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan; yang oleh Carr & Kemmis (McNiff, 1991,p.2) didefinisikan sebagai berikut. Action research is a form of self-reflecyove enquiry undertaker by participants (teacher, students or principals, for example) in social (including education) situations in order to improve the rationality and justice of (1) their own social or educational practices, (2) their understanding of these practices, and (3) the situations (and institutions) in which the practices are carried out.
  •             Jika kamu cermati pengertian tersebut secara seksama, kita akan menemukan sejumlah ide pokok sebgaia berikut.
  • Penelitian   tindakan   adalah   satu   bentuk   inkuiri   atau   penyelidikan   yang
  •     dilakukan melalui refleksi diri.
  • Penelitian tindakan dilakukan oleh  peserta  yang  terlibat   dalam  situasi   yang
  •     diteliti, seperti gutu, siswa, atau kepala sekolah.
  • Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

  • Tujuan    penelitian    tindakan    adalah    memperbaiki  dasar   pemikiran   dan
  • kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.

Serta keempat ide pokok tersebut dapa kita simpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Tidak berbeda dengan perngertian tersebut, Mills (2000) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai ``systematic inquiry`` yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konsoler sekolah untuk mengumpulkan informasi tentnag berbagai praktik ynag dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan presepsi serta mengembangkan ``reflective practice``yang berdampak positif falam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. Dengan berbekalan pengertian ini, kita dapat mengkaji pengertian penelitian tindakan kelas (PTK). Coba anda simak pengertian berikut ini, yang diadaptasi dari pengertian tersebut.

            Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

            Dari pengertian diatas kita dapat menemukan karakteristik PTK, yang membedakannya dengan jenis penelitian lain.

Mari kita kaji ciri-cirinya:

  • Adanya masalah dalam PTK dipicuoelh munculnya kesadaran pada   diri  guru
  • bahwa praktik yang dilakukanya selam ini dikelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selam ini, dan perbaikan tersebut diprakarsai dari dalam diri guru itu sendiri (an inquiry of practice from within), bukan oleh orang dari luar.
  • Self-reflektif inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK
  • yang paling esensial. Berbeda denagn penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri.
  •  Penelitian tindakan kelas dilakukan didalm kelas, sehingga fokus penelitian ini
  • adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
  • Penelitian  Tindakan   Kelas    bertujuan   untuk    memperbaiki  pembelajaran.
  • Perbaikan dilakukan secar bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan.
  • Kunci utam PTK adalah tindakan yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan
  • .
  • 3. Manfaat Penelitian Tindakan kelas

            Penelitian tindakan kelas mempunyai manfaat yang cukup besar bagi guru, pembelajaran, maupun bagi sekolah:

  • Manfaat bagi guru
  • PTK digunakan untuk memperbaiki  pembelajaran  yang  dikelolanya  karena
  • sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi gur karena ia sudah melkukan sesuatu guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
  • Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menujukkan bahwa
  • ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan kata lain, guru mampu menunjukkan keprofesionalanya, karena guru dituntut untuk mampu mengembangkan diri dari pemula sampai ahli.
  • PTK membuat guru  percaya  diri, guru  mampu  melakukan analisis terhadap
  • kinerjanya sendiri sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan dan kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahannya,dan lebih-lebih jika guru mempublikasikan hasil PTK-nya akan merasa puas karena merasa ada yang dibanggakan
  • Guru    mendapat    kesempatan    untuk    berperan    aktif    mengembangkan
  • pengetahuan dan keterampilannya sendiri. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan yang diterima orang lain, namun ia sendiri adalah perancang dan pelaku perbaikan tersebut, yang menghasilkan berbagai teori dalam perbaikan pembelajaran.
  • Manfaat PTK bagi pembelajaran siswa
  • PTK mempunyai tujuan memperbaiki praktik praktik pembelajatran dengan sasaran akhir perbaikan belajar siswa (Raka Joni, Kardiawarman, & Hadi subroto,1998).Selain meningkatkan hasil belajar siswa, PTK yang dilaksakan guru juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil melkuakn PTK akan selalu kritis terhadap hasil belajar siswa, sehingga siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru. Guru yang berperan sebagai peneliti juga dapat dijadikan model yang bagus bagi siswa, sehingga siswa juga dapat berperan sebagai peneliti bagi hasil belajarnya sendiri.
  • Manfaat PTK bagi sekolah
  • Sekolah yan berhasil mendorong terjadinya innovasi pada diri guru berarti telah berhasi pada menigkatkan kualitas pendidikan bagi sisw. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan/[erbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat.PTK sangat positif terhadap kemampuan sekolah, yang tercemin dari peningkatan kualitas guru dalam penguasaan mengajar dan kualitas anak didik yang dihasilkan.

B.Karakteristik Anak Usia Dini

            Berbeda dengan fase usia anak lainnya, anak usia dini memiliki karakteristik yang khas. Beberapa karakteristik untuk anak usia dini tersebut adalah sebagai berikut (Hartati, 2005).

  • Memiliki rasa ingin tahu yang besar
  • Anak usia dini sangat tertarik dengan dunia sekitarnya. Dia ingin mengetahui segala sesuatu yang terjadi disekelilingnya.
  • Merupakan pribadi yang unik
  • Meskipun banyak terdapat kesamaan dalam pola umum perkembangan, setiap anak memiliki keunikan masing-masing.

  • Suka berfantasi dan berimajinasi
  • Anak usia dini sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata.
  • Masa paling potensial untuk belajar
  • Anak usia dini sering juga disebut dengan istilah golden age atau usia emas, karena pada rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat pada berbagai aspek.
  • Menunjukkan sikap egosentris
  • Egosentris artinya "berpusat pada aku", artinya bahwa anak usia dini pada umumnya hanya memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri, bukan sudut pandangorang lain.
  • Memiliki rentanf daya konsentrasi yang pendek
  • Anak usia dini memang memiliki rentang perhatian yang sangat pendek sehingga perhatiannya mudah teralihkan pada kegiatan lain.
  • Sebagai bagian dari makhluk sosial
  • Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Melalui interaksi sosial dengan teman sebaya ini, anak terbentuk konsep dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun