Mohon tunggu...
Diana Pujiatie
Diana Pujiatie Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 Pulaupanggung Tanggamus Lampung

Menulis adalah cara terbaik mengeja bilangan tahun.Menulis adalah jalan setapak menorehkan kenangan.Menulis adalah jalan panjang menciptakan sejarah diri sendiri.Menulis adalah cara papipurna untuk mencipta keabadiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Tanggamus

4 Desember 2022   23:39 Diperbarui: 5 Desember 2022   19:30 3459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengajar Praktik Angkatan 7 Tanggamus

Salam Guru Penggerak !

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung menggelar Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 kabupaten Tanggamus di SDN 1 Gisting Bawah pada hari Minggu, 27 November 2022 diikuti oleh calon guru penggerak dan pengajar praktik. Selain itu dihadiri juga panitia dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus dan BGP sebagai tim monitoring dan evaluasi.Pada lokakarya 1 angkatan ke-7 dibagi menjadi 4 kelas dengan tiap-tiap kelas terdiri dari 2 pengajar praktik dan 10 calon guru penggerak. 

 Kelas yang dibentuk  berbeda dengan lokakarya orientasi dengan tujuan agar   saling mengenal  . Kegiatan lokakarya 1 dimulai dengan perkenalan.Pengajar Praktik mengajak bermain koboi. Calon guru penggerak  di kelas tersebut diminta membentuk lingkaran, dan Pengajar Praktik  yang bertindak sebagai koboi. Siapa yang kena tembak harus jongkok, sedangkan yang berada di kanan kiri orang yang tertembak harus cepat menyebutkan nama temannya. Permainan berlangsung seru, dan tidak terasa semua jadi saling mengenal.Setelah perkenalan, kegiatan dilanjutkan dengan membuat kesepakatan bersama. Kesepakatan belajar ini  berlaku  hingga proses belajar selesai di sore hari.

 Aktivitas pembelajaran  pada lokakarya 1 yaitu  calon guru penggerak belajar untuk bisa membentuk komunitas praktisi sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam menggerakkan ekosistem pendidikan disekolahnya.Tahapan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1.Kepemimpinan dalam diri (Aktivitas untuk menjelaskan hubungan mindset  

    pemimpin pembelajaran di konteks sekolah)

2. Melakukan diskusi komunitas praktisi

3. Komunitas praktisi sekelilingku (mengidentifikasi dan memetakan komunitas  

    praktisi)

4. Peran guru penggerak dalam menggerakkan komunitas praktisi

5. Menggerakkan komunitas praktisi

Pengajar Praktik Angkatan 7 Tanggamus
Pengajar Praktik Angkatan 7 Tanggamus

Kelas A7.06.B2
Kelas A7.06.B2

dokpri dianapujiatie
dokpri dianapujiatie

dokpri dianapujiatie
dokpri dianapujiatie
dokpri dianapujiatie
dokpri dianapujiatie
dok.pri dianapujiatie
dok.pri dianapujiatie
dokpri dianapujiatie
dokpri dianapujiatie
Permainan yang dipandu oleh pengajar praktik sangat menghibur dan sarat nilai kepemimpinan pembelajaran,Permainan kereta-keretaan dengan calon guru penggerak pada posisi depan ditutup matanya sementara yang lain berbaris di belakangnya memegang pundak. Orang yang berada paling depan bertugas mengumpulkan bola sesuai warna yang sudah ditentukan sementara yang dibelakang tidak boleh bersuara. Jika ada barisan yang terputus maka bola yang sudah terambil akan diambil oleh pengajar praktik.

Aktivitas pembelajaran  pada lokakarya 1 sangat menarik , terlihat ketika calon guru penggerak berkelompok menerapkan nilai-nilai dan peran guru penggerak serta kompetensi apa yang harus dimiliki oleh guru penggerak. Masing-masing kelompok berlomba menghias kertas lembar kerja sebagus mungkin dan bisa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dengan baik.

Semua aktivitas yang dilakukan calon guru penggerak merupakan aplikasi komunitas praktisi.Namun calon guru penggerak tidak menyadari hal itu, sehingga saat pengajar praktik menanyakan kegiatan apa yang sudah dilakukan bersama-sama tadi, semua menjawab tidak tahu.Caon guru penggerak tidak menyadari bahwa aktivitas yang dilakukan merupakan aplikasi komunitas praktisi.

Wenger menyebut bahwa komunitas praktisi "Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin" (Wenger, 2012).

 Tidak semua komunitas dapat dikategorikan sebagai komunitas praktisi. Ada tiga karakteristik yang membedakan komunitas praktisi dengan komunitas lain:

Domain: Adanya kesamaan atas hal yang dianggap penting oleh anggota komunitas. Contohnya: Tujuan, Identitas, minat, latar belakang, nilai yang dipercaya, keresahan tentang sesuatu

Komunitas: Adanya tatanan sosial yang disepakati oleh anggota. Contohnya: Saling menghormati antar anggota, keinginan untuk berbagi, niat baik saling mendukung, interaksi yang rutin/reguler, terbuka untuk saling bertanya dan niat baik untuk saling mendukung dan berkontribusi

Praktik: Adanya pengetahuan yang dikembangkan, dibagikan dan dipelihara sebagai hasil dari kegiatan komunitas praktisi. Contohnya: informasi, hasil pembelajaran, pengetahuan yang dibagikan, alat dan bahan untuk pembelajaran atau hasil pembelajaran, dokumen-dokumen dan video.

Kegiatan lokakarya 1 sesi pertama berlangsung sangat santai dan menyenangkan. Setelah ishoma, berlanjut dengan kegiatan individu. Dalam kegiatan individu, calon guru penggerak  mengerjakan LK 1. Lembar identifikasi Komunitas Praktisi, LK 2. Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi dan LK 3.Peran diri Dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi.

Terbentuknya sebuah komunitas praktisi melalui tiga tahapan yaitu pos merintis, pos menumbuhkan, dan pos merawat keberlanjutan.

1. Pos merintis, pada tahap ini dilakukan kegiatan awal berisi percakapan awal dengan beberapa rekan guru tentang bagaimana  membentuk komunitas praktisi. Kemudian menyampaikan ke kepala sekolah tentang rencana pembentukan tersebut. Baru kemudian mencari pengikut,  yang akan bergabung dalam komunitas tersebut.

2. Tahap menumbuhkan, di tahap ini menyebarluaskan pengetahuan dan praktik awal dari komunitas yang sudah terbentuk, sehingga jumlah pengikut semakin banyak.

3. Pos merawat Keberlanjutan. Tahap ini  memastikan semua program yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan masing-masing anggota komunitas mendapatkan manfaat dan hasil dari komunitas. Anggota yang mempunyai potensi diarahkan untuk bisa menjadi penanggung jawab dari kegiatan-kegaiatn yang akan direncanakan. Dengan memberikan kepercayaan maka anggota akan merasa senang dan tertantang untuk bisa semakin berkiprah mengembangkan potensinya.

Lokakarya 1 dikemas dengan  berbagai permainan yang menarik, sehingga peserta merasa nyaman dan tidak jenuh dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran. Tak terasa  pembelajaran pun berakhir. Setelah lokakarya ini diharapkan calon guru penggerak lebih peka melihat potensi komunitas praktisi baru di lingkungannya.Ingat, tidak perlu dipaksa untuk membuat komunitas praktisi. Yang penting dan perlu diingat adalah komunitas praktisi yang ada di lingkungan calon guru penggerak perlu bermanfaat bagi diri calon guru penggerak  dan lingkungannya.

Ada pepatah yang mengatakan 'guru terbaik adalah pengalaman', namun kita tidak akan belajar dari pengalaman jika pengalaman tersebut tidak dimaknai. Oleh karena itu, mari kita memaknai pembelajaran 1 hari ini dalam lokakarya 1.

Guru penggerak, tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Sumber : Bahan Pendukung Lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun