Menanggapi pesan-pesan yang disampaikan kepadanya, Jumitri, M.Pd ketua HEPI UKC Tanggamus yang baru dikukuhkan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan kepadanya.
 "Terima kasih kepada semua jajaran pengurus HEPI pusat dan daerah atas kepercayaannya.Terima kasih kepada semua pengurus UKC Tanggamus yang baru atas dukungannya.Insyaallah dengan bersinergi maka program-program HEPI kedepan akan  lebih baik lagi.Mohon doa semoga Allah mudahkan semua langkah baik kita. Dan semoga kontribusi  HEPI UKC Tanggamus dapat meningkatkan pendidikan yang bermutu"  jelas ketua.
Setelah selesai acara pengukuhan dilanjutkan dengan kegiatan webinar  yang  dibuka secara resmi oleh Kepala Bapelitbang yang pada kesempatan ini diwakili oleh Bapak Rio Apriansyah, SE, Kaban Fungsional Analisis Pemanfaatan IPTEK.
 Webinar diikuti seratusan lebih peserta yang terdiri dari praktisi pendidikan, dosen, guru, dan pegiat literasi yang berasal dari berbagai daerah di provinsi Lampung.
Tema yang diusung dalam webinar  "Pengembangan Literasi dan Numerasi dalam Rangka Optimalisasi Kurikulum Merdeka".Â
Pemateri dalam webinar Pengembangan Literasi dan Numerasi dalam Rangka Optimalisasi Kurikulum Merdeka , Muhamad Khotib M.Pd, Ketua Bidang Diklat HEPI UKD Lampung.
Dalam paparannya Muhamad Khotib menjelaskan pentingnya mengembangkan kemampuan  literasi dan numerasi peserta didik agar optimalisasi kurikulum merdeka belajar bisa tercapai.
"Literasi adalah kecakapan fundamental yang membekali peserta didik dengan kemampuan memilih, menganalisis informasi dengan kritis serta menggunakannya untuk mengambil keputusan dalam kehidupan"
" Numerasi adalah kecakapan fundamental yang membekali peserta didik dengan kemapuan untuk mengaplikasikan  konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan untuk mengintreprestasikan informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita."
 "Kurikulum merdeka yang sebelumnya dikenal dengan sebutan kurikulum prototipe ini dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Kurikulum Merdeka mempunyai karakteristik sebagai berikut : pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila, fokus pembelajaran pada materi esensial akan membuat pembelajaran lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, dan guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kemampuan siswa dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. " pungkasnya.(Diana)