Mohon tunggu...
Diana Tri Hastuti
Diana Tri Hastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FKM Undip

Laa Tahzan wa Laa Tay Asu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tanaman Herbal sebagai Pangan Sehat Keluarga Masa Pandemi

15 Januari 2022   01:15 Diperbarui: 15 Januari 2022   01:24 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto pemaparan survei pemanfaatan tanaman herbal)/dokumentasi pribadi

Desa Kesongo (28/11). Pandemi covid-19 masih menjadi permasalahan kesehatan yang melanda Indonesia dan dunia. Kasus terkonfirmasi positif hingga saat ini masih mengalami peningkatan bahkan muncul varian baru virus corona yaitu omicron yang dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC). VOC diartikan sebagai varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Sehingga dalam mencegah penularan virus, masyarakat perlu waspada dan lebih memperhatikan kesehatan serta menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer serta menghindari kerumunan.

Upaya yang dapat dilakukan masyarakat menghadapi pandemi covid-19 yaitu menjaga kesehatan dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Apabila imunitas tubuh kita kuat maka virus yang masuk tidak dapat menyerang tubuh sehingga tidak menimbulkan penyakit.

Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh yaitu dengan memanfaatkan tanaman herbal sebagai pangan sehat keluarga. Tanaman herbal dapat menjadi alternatif solusi dalam peningkatan kesehatan keluarga. Tanaman herbal dapat dijadikan sebagai obat herbal untuk kesehatan dan berbagai pengobatan yang dapat diandalkan di beberapa negara berkembang. Hal ini karena tanaman herbal mudah dijumpai di sekitar kita dan ditanam di pekarangan rumah. Tanaman herbal dapat berupa kunyit, jahe, lengkuas, kencur, sereh, telang, rosela, dsb. Biasanya tanaman herbal ini dibuat sebagai minuman kesehatan.

Oleh karena itu, kami dari Tim KKN PHP2D KSR FKM Undip 2021 mengadakan kegiatan Workshop Pangan Sehat kepada Warga Desa Kesongo pada hari Minggu, 28 November 2021. Kegiatan berlokasi di Halaman TPS 3R Dusun Ngentaksari Desa Kesongo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pangan sehat dalam meningkatkan kesehatan keluarga. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui minat masyarakat terkait pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan sehat keluarga.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Perangkat Pemerintah Desa Kesongo, Kepala PMI Kabupaten dan Kota Semarang, PMI Kecamatan Tuntang, Dosen Pembina UKMF KSR PMI Unit FKM Undip, serta perwakilan dari masyarakat Desa Kesongo di berbagai dusun.

Workshop dilakukan dengan beberapa rangkaian kegiatan yaitu penyampaian materi oleh dr. Siti Fatimah, M.Kes selaku dosen bagian gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro mengenai manfaat tanaman herbal dalam kesehatan. Selanjutnya demo memasak cincau dari daun cincau, pemaparan materi oleh mahasiswa, serta sesi icip-icip makanan yang telah dibuat berupa es cincau, teh rosela dan teh telang.

(Foto pembagian kuesioner saat PKK Dusun)/dokumentasi pribadi
(Foto pembagian kuesioner saat PKK Dusun)/dokumentasi pribadi
Dilakukan juga pemaparan hasil survei mengenai pemanfaatan tanaman herbal pada keluarga sejumlah 25 responden dari masyarakat Desa Kesongo. Pembagian kuesioner dilkukan sebelum pelaksanaan kegiatan workshop yaitu pada saat kegiatan PKK Dusun. Selanjutnya hasil kuesioner diolah dan disampaikan pada saat kegiatan workshop berlangsung.

(Foto pemaparan survei pemanfaatan tanaman herbal)/dokumentasi pribadi
(Foto pemaparan survei pemanfaatan tanaman herbal)/dokumentasi pribadi
Hasilnya, 16 responden memiliki tanaman herbal pada pekarangan rumahnya dengan mayoritas tanaman meliputi jahe, serai dan kunyit. Diberikan pernyataan berupa pengetahuan responden mengenai 20 jenis tanaman herbal hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah mengetahui tanaman yang disebutkan. Namun terdapat 2 jenis tanaman yang mayoritas responden tidak mengetahuinya yaitu telang dan rosela. Pengolahan tanaman herbal biasanya biasanya dengan cara direbus. Seluruh responden memanfaatkan tanaman herbal pada masa pandemi ini seperti jahe, serai dan kunyit.  Tanaman ini dinilai berkhasiat untuk meningkatkan imunitas dan stamina tubuh, menghangatkan tubuh, serta meningkatkan kesehatan dalam menghadapi dari penyebaran virus corona.

Dengan terlaksananya workshop ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan pengetahuannya mengenai tanaman herbal sebagai alternatif pangan sehat keluarga serta cara pengolahannya. Peningkatan pengetahuan dapat sejalan dengan peningkatan kesehatan warga dalam menghadapi masa pandemi covid-19.

Penulis : Diana Tri Hastuti

Dosen Pembimbing  : dr. Sri Winarni, M.Kes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun