Taman anak-anak, atau Taman Kanak-Kanak (TK) dalam bahasa Indonesia, adalah tempat khusus yang dirancang untuk anak-anak bermain dan bersenang-senang. Taman-taman ini biasanya memiliki perlengkapan bermain seperti perosotan, ayunan, dan bangunan panjat. Beberapa taman anak-anak juga memiliki fitur air, seperti kolam percikan atau kolam rendam. Dan sering kali mereka memiliki fitur lain seperti meja piknik, bangunan peneduh, dan toilet. Taman anak-anak adalah tempat yang bagus bagi anak-anak untuk bersosialisasi dan melakukan aktivitas fisik. Mereka juga dapat membantu memicu kreativitas dan imajinasi.
Dengan adanya tuntutan sebelum masuk SD anak harus bisa baca tulis hitung fungsi TK berubah tidak lagi tempat bermain, banyak TK yang menjadi lebih bersifat akademis dalam beberapa tahun terakhir, dengan fokus pada persiapan anak memasuki Sekolah Dasar (SD).Â
Sebagian besar orang berpendapat bahwa perubahan ini telah menyimpang dari tujuan awal prasekolah, yaitu menyediakan lingkungan yang aman dan mendidik bagi anak-anak untuk belajar melalui bermain. Pergeseran ini juga menyebabkan beberapa anak merasa kewalahan dan stres, karena mereka diharapkan untuk mempelajari lebih banyak keterampilan di usia yang lebih muda. Penting untuk menemukan keseimbangan antara akademik dan bermain di TK sehingga anak dapat belajar dan berkembang dengan sehat.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih TK dengan kurikulum terbaik untuk anak kita.Â
1. Kita bisa meminta salinan kurikulumnya kepada sekolah.
2. Pilih sekolah dengan pendidikan karakter yang bagus
3. Pilih sekolah dengan ilmu agama yang bagus. Tidak hanya masalah kepercayaan, masing agama juga mengajarkan kedisiplinan dan karakter yang bagus, misal berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur, ibadah tepat waktu dan menghargai waktu.
4. Ada baiknya juga untuk meminta referensi dari orang tua lain yang pernah menyekolahkan anaknya.
5. Kita juga dapat menanyakan kualifikasi guru dan kualifikasi mereka menangani anak kecil.Â
Zakiah Daradjat dalam tulisannya Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah mengatakan bahwa anak-anak bukanlah orang dewasa yang kecil. Jadi jika kita ingin mengajarkan sesuatu kepada mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatik. Dan ini, peran guru sangat besar.
6. Penting juga untuk mengetahui jika sekolah menggunakan tes atau penilaian standar untuk melacak kemajuan siswa.Â
7. Kita dapat mengamati lingkungan kelas dan melihat apakah lingkungan tersebut kondusif untuk pembelajaran.
8. Pilih sekolah dengan mainan edukasi terbaik.
Meskipun sederhana pemilihan mainan juga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Mainan terbuka seperti balok, pasir, dan cat mendorong pemikiran kreatif dan keterampilan memecahkan masalah. Mainan sensorik seperti wadah sensorik dan slime membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata. Mainan teka-teki dan puzzle membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif. Yang terpenting adalah memilih mainan yang sesuai dengan usia dan sesuai dengan minat anak.Â
9. Jika tidak ada TK yang cocok di daerah kita, boleh kok kita melakukan homeschooling pada anak kita sampai mereka siap masuk taman kanak-kanak. Hal ini dikenal sebagai "prasekolah di rumah", dan ini bisa menjadi cara yang bagus untuk memberikan landasan pendidikan yang kuat kepada anak kita.Â
Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda melakukan homeschooling pada anak kita, seperti program online, buku, dan kelompok homeschooling.Â
Penting juga untuk memastikan anak kita mendapat banyak sosialisasi dan aktivitas fisik, karena ini adalah bagian penting dari perkembangan anak usia dini. Dan tentunya jangan lupa jadikan pembela
jaran menjadi menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H