Mohon tunggu...
Diana NovitaPermataSari
Diana NovitaPermataSari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Menjadi pendidik di salah satu sekolah menengah kejuruan Negeri. Hobi utama membaca, sekarang sedang giat berlatih menulis, dan sangat suka jalan-jalan, kadang kulineran, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Serial Geng Kopi Dalgona #9

12 Juli 2023   12:03 Diperbarui: 12 Juli 2023   12:26 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah, tapi ngomong-ngomong Alia, kamu belum menemukan info apapun juga? Kenapa ada kasus sepertimu. Tidak bisa daftar PPPK gara-gara data di dapodik tidak nge-link ke BKN?" tanya Liyana sambil menatapku.

"Entahlah..!" jawabku antara lelah dan malas, seolah sudah habis tenagaku untuk membahas hal itu.  

"Tapi kalau aku baca-baca di media online, aku tidak sendirian sih, ada ratusan guru yang bernasib sama sepertiku." masih kataku, merenung sejenak, lalu menyesap kopiku yang sudah tidak terlalu panas, lalu mengamati agenda pekerjaanku yang masih tinggal beberapa lagi.

"Padahal waktu itu, kamu sangat berpotensi, bisa dikatakan 99% pasti lulus PPPK. Ibarat kaki tinggal melangkah saja. Karena ya, formasi yang dibutuhkan di sekolah ini ada, kamu sudah PPG, yang itu pokoknya kamu sudah mengantongi 90% kelulusan lah." kata Halima.

"Ya..." kataku, masih sambil bekerja.

"Tapi..." kata Liyana lagi, menggantungkan kalimatnya, "Tapi ya mungkin belum rezeki. Yang penting waktu itu kamu juga sudah berusaha semaksimal mungkin ya, Alia?" kata Liyana akhirnya.

"Ya." Jawabku lagi. Aku mulai mengemasi berkas-berkas bisnis atau UP sekolah, lalu mulai membuat nilai untuk siswa-siswaku.

"Iya." Halima yang menjawab. "Alia waktu itu sudah berusaha semaksimal mungkin. Alia sudah menyampaikan hal itu ke pengaduan online, berulang kali. Sudah minta tolong ke kedua operator kita sekaligus untuk mengatasi hal itu. Sudah menghubungi dinas propinsi. Semua sudah dilakukan, ya Alia? 

Dan waktu itu, emang Covid-19 sedang di puncaknya, jadi Alia tidak bisa datang ke Jakarta. Kalau bisa datang saja, pasti sudah dia datangi, itu, gedung Kemenristek Dikti, sebagai upaya ikhtiar. Menanyakan alasan kenapa kok dia tidak bisa daftar PPPK karena masalah teknis seperti itu?" kata Halima lagi.

"Ya." jawabku lagi, masih merata-rata nilai siswa-siswaku. Aku lalu menyesap kopiku lagi, lalu merenung sejenak. "Tapi, jangankan ke Jakarta, datang ke Semarang pun tidak bisa. Jangankan datang, telepon saja sudah tidak ada yang mengangkat. Waktu itu Covid puncak sih ya...ya intinya begitulah!" kataku akhirnya, sambil menatap kopiku sejenak. 

Hening sejenak lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun