Bogor, 4 Agustus 2024 -- Kp. kawung Luwuk, Desa Cijeruk, Kec. Cijeruk
Cijeruk, 4 Agustus 2024, Diadakan kegiatan pelatihan pembuatan abon lele di Kampung Kawung Luwuk. Pelatihan ini dihadiri oleh warga setempat dan ketua kelompok tani, serta mahasiswa KKN kelompok 4 yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pola konsumsi masyarakat yang cenderung tinggi karbohidrat dan minim protein serta vitamin. Penyediaan protein hewani sangat penting untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. Ikan lele merupakan salah satu sumber protein yang baik dan berpotensi membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, sehingga bisa menjadi solusi dalam upaya pencegahan stunting.
Budidaya ikan lele sendiri memiliki beberapa keunggulan, seperti pertumbuhan yang cepat, ketahanan hidup yang baik, dan teknologi pembudidayaan yang relatif mudah. Meskipun demikian, peternak lele sering dihadapkan pada tantangan ekonomi, terutama karena harga jual lele segar yang cenderung rendah di pasaran, sementara biaya produksi dan pakan cukup tinggi. Untuk mengatasi tantangan ini, inovasi produk melalui pengolahan ikan lele menjadi penting untuk meningkatkan nilai ekonomi komoditas ini, sehingga peternak bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik.
Di Desa Cijeruk, banyak warga yang membudidayakan lele, tetapi biasanya hanya dijual dalam kondisi mentah atau digoreng. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi produk baru, yaitu abon lele, sehingga masyarakat dapat mengolah lele menjadi produk yang lebih bernilai dan beragam.
Dalam sambutannya, Destila Mukhreza, Ketua Koordinator KKN, menjelaskan mengapa ikan lele dipilih sebagai bahan utama pelatihan. “Kenapa kita memilih ikan lele, bukan ikan lain? Karena di desa ini banyak yang beternak lele, tapi biasanya hanya dijual dalam keadaan mentah. Jadi, kita butuh inovasi, dan kita buatkan abon lele. Ikan lele juga tinggi akan kandungan omega-3, yang berkaitan dengan pencegahan stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Pak Yayan, Ketua Kelompok Tani, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Kegiatan ini merupakan langkah yang sangat baik dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk perikanan, khususnya ikan lele. Abon lele bukan hanya merupakan makanan yang lezat, tetapi juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi produk unggulan. Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan kita semua dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memproduksi abon lele yang berkualitas dan berdaya saing," ujar Pak Yayan.