Mohon tunggu...
Diana Wahyuningtias
Diana Wahyuningtias Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

mom of two yg suka masak, membaca dan makan.\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Benci Jadi Banci

15 Oktober 2011   17:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata orang aku ini banci..

Tak pantas mencintai..

Apalagi dicintai..

Oleh lelaki pujaan hati..


Dikiranya aku ini tak punya hati..

Dari pada sakit hati..

Mending aku mati..

Itu pun kamu tak perduli..


Apalah arti diri ini..

Mereka bilang aku hanya banci..

Sering aku iri..

Melihat hubungan yang harmonis dan serasi..


Apa tak ada peluangku mencintaimu..

Syukur-syukur kamu juga mencintaiku..

Jangan lihat siapa aku..

Tapi hatiku yang sangat sayang padamu..


Dia bisa menyakitimu..

Tapi aku tak begitu..

Janjiku setia selalu..

Namun mengapa kau cuek melulu..


Uh, aku benci jadi "banci"..

Harusnya aku lebih berani..

Ungkapkan semua isi hati..

Bukan hanya lewat puisi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun