" Sudahlah... Sudahlah.. "
Difa melengos. Mukanya sangat marah. Lalu ia menatap lelaki disebelahnya,
" Itu Mario!! Aku tadi lagi nonton sinetronnya. Kenapa sekarang infotainment bilang dia punya pacar! Jelek orangnya. Aku nggak suka!" kata Difa ketus. Lelaki disebelahnya hanya mengangguk.
" Kamu boleh nonton lagi, tapi tevenya jangan dibanting" ujar lelaki itu, lembut. Setelah dilihatnya Difa mulai melunak, lelaki itu kembali menghampiri tamunya.
" Maafkan saya Pak Hasan.. " kata tamu itu.
" Ternyata usaha kita belum menampakkan perkembangan yang berarti. Saya ikut berempati atas penyakit skizofrenia bu Hasan yang sudah akut" lanjutnya.
Lelaki yang bernama pak Hasan mengangguk
" Nggak apa-apa, dokter. Saya mengerti. "
ditatapnya lagi istrinya yang masih asyik menonton teve dan sibuk dengan dunianya sendiri. Skizofrenia telah membuat istrinya tak bisa membedakan antara kenyataan dan impian. Kali ini usahanya untuk memulihkan penyakit istrinya ternyata belum berhasil. Namun cinta pak Hasan pada istrinya akan terus menjadikannya semangat mendampingi dan menemani sang istri hingga sembuh.
-FIN-
pict : Google
[caption id="attachment_132291" align="alignleft" width="150" caption=""][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H