Mohon tunggu...
Yuliana Auntie eMDi Dazzling
Yuliana Auntie eMDi Dazzling Mohon Tunggu... Penulis -

Saya adalah seseorang yang sedang belajar menulis. Keinginan menulis terinspirasi dari Bp. Isa Alamsyah dari Komunitas Bisa! "Tulislah pengalaman Anda, buatlah buku, buatlah diri Anda abadi". itulah sepenggal tulisan beliau yang menginspirasi. http://myemdi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kawasan Dilarang Berkomentar

7 Januari 2016   16:22 Diperbarui: 7 Januari 2016   16:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngenes!

Itu kata yang tepat jika membaca sebuah tulisan di sebuah blog tanpa ada satu komentar pun dari pengunjung blog tersebut. Bukan tulisannya jelek, tetapi karena memang terpampang kata-kata "KAWASAN DILARANG BERKOMENTAR!" eittss... bukan deng, tetapi entah dedemit apa yang sangat pintar merayu pada pengunjung untuk tidak meninggalkan jejak kunjungannya di kolom komentar. Termasuk saya, salah satu orang yang mudah terbujuk untuk tidak meninggalkan jejak. Setelah baca, saya langsung ngeloyor pergi tanpa jejak. SADIS! Iya, mungkin saya tergolong dalam kelompok orang yang mudah terbujuk dedemit yang bernama "Silent Reader" itu hingga menjadi seorang yang sadis.

Sebenarnya banyak alasan mengapa banyak orang menjadi silent reader, saya tidak perlu menyebutkannya satu per satu karena semua pastinya sudah tahu. Tetapi buat saya sendiri, salah satu alasannya adalah karena waktu. Bisa jadi saya membaca artikel bagus itu disela-sela saya bekerja, hingga membuat saya tidak bisa meninggalkan komentar meski satu dua patah kata *untung yang patah bukan kaki.   Berhubung saya membaca artikel bagus tersebut di sela-sela jam kerja, otomatis saya tak punya kesempatan meninggalkan jejak bau saya *eh tapi kalo bau ketek sih pasti kecium meski jaraknya jauh! busyet, saya lupa pake harum wati eh harum sari euy!

Jadi sebenarnya begini, tulisan di atas itu emang gak penting, itu saya cuma lagi berlatih menulis saja. Apa yang ada yang ada di otak yang itulah jadinya. Maklum saya masih belajar meski umur bukan pelajar. Saya ini pelajar sepanjang masa, saya suka dunia tulis-menulis meski miskin secara ilmu. Kan miskin ilmu bukan berarti batu sandungan melainkan anggaplah ini sebagai pelecut belajar. Sekali lagi, saya masih tahap belajar. Namanya belajar pastilah tulisannya pun masih ecek-ecek, tapi ecek-ecek jika depannya ditambah kr pasti rasanya menjadi nikmat, ditambah nasi hangat dan tempe kering... hmmm yummy! Pastinya jadi sedap kan?!

Tau 'nggak *enggaaaakkk!  Busyet deh, saya belum selesai ngomong 'dah nyamber aja kayak bensin kecium api. Ini hanya berlatih. Ingat berlatih. Berlatih dan berlatih. Jadi, jangan kecele dengan tulisan ini.

 

Salam,

Auntie 'Dazzling'

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun