Mohon tunggu...
Dian Ratnasari
Dian Ratnasari Mohon Tunggu... -

Seorang Ibu bagi Aila Diandra Ayunindita dan Istri dari Prihatmoko yang juga bekerja di Perusahan Persero Asuransi Asei. Aku hanya ingi selalu mmbahagiakan orang lain terutama keluargaku...buat ayah dan anakku tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anakku Sayang, Bangsaku Malang

23 April 2010   06:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:38 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini aku ambil dari kehidupan sehari-hari, kehidupan ibu-ibu disekitar komplek…..

Sore hari yang cerah sepulang dari kantor aku langsung bermain dengan putri kecilku…aku selalu teringat padanya, teringat akan senyumnya…tingkah polahnya yang lucu….ah Aila…mama selalu kangen padamu.

Aku ingin berbagi cerita atau sharing dengan ibu-ibu yang lain…ini berkenaan dengan cerita Mbak Indri pengasuh putriku…seperti sore ini.

“Bu…tadi ibu tetangga sebelah bilang ke aku”.

“Bilang apa Mba?”

“Itu…katanya, makannya dedek nggak usah dicampur lagi sama ikan atau daging kalau sudah dicampur keju.”

“Emangnya kenapa?” tanyaku heran.

“Biar anaknya nggak kepinteran Bu”.

Aku tertawa mendengarnya, “lo bukannya yang dicari itu emang biar anaknya pintar.

Tapi dibalik itu semua, aku termenung.

Apa jadinya anak-anak Indonesia mendatang, generasi penerus bangsa apabila kecukupan gizinya sangat kurang. Bahkan hanya untuk membeli sebutir telur atau seikat bayam pun ada orang tua yang keberatan. Keberatan dengan berbagai alasan, walaupun mungkin sebenarnya mereka cukup mampu untuk membeli sebutir telur dan seikat bayam.

Aku menulis ini bukan karena (maaf) aku bisa memberikan makanan yang bergizi. Alhamdullilah untuk urusan anak aku sangat memperhatikannya.. Tapi aku prihatin dengan kondisi ini, dimana masa pertumbuhan emas seorang dimulai sejak dilahirkan sampai kurang lebih berumur 5 tahun. Seorang anak/balita/batita harus mendapat kecukupan gizi yang baik untuk meningkatkan kecerdasannya disamping stimulus lain. Ya istilahnya makan itu harus 4 sehat 5 sempurna. Kalau untuk ini aja belum tercukupi, aku tidak bisa membayangkan generasi muda bangsa Indonesia mendatang.

Ayolah Pemerintah, Bapak/Ibu Dewan atau setiap pemimpin di negeri ini….buka mata dan telingamu lebar-lebar…lihatlah masih banyak anak-anak Indonesia yang kekurangan gizi. Jangan kau korbankan mereka dengan keserakahanmu. Majukan bangsa ini dengan pembangunan, layanan kesehatan, pendidikan yang baik, agar kelak Bangsa Indonesia dapat setara dengan bangsa maju lainnya. (Doa seorang Ibu yang ingin memberikan yang terbaik buat anak-anaknya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun