Mohon tunggu...
Naila Rachma Ramadian
Naila Rachma Ramadian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa S1 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Unnes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Kurikulum Merdeka terhadap Kemajuan Belajar Siswa Sekolah Dasar

6 Oktober 2023   15:22 Diperbarui: 6 Oktober 2023   15:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Naila Rachma Ramadian, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd

Mahasiswa S1, Dosen PGSD FIPP 

Universitas Negeri Semarang

Kurikulum pada pengembangan pendidikan diartikan sebagai suatu sistem  mempunyai komponen-komponen yang saling bergantung dan saling mendukung. Komponen program meliputi tujuan, materi pembelajaran,  dan metode Evaluasi. Dalam bentuk sistem ini, kurikulum akan mengarah pada tujuan Pendidikan dengan kerja sama antar seluruh sub sistem. Kurikulum sekolah berperan penting dalam menentukan kualitas pendidikan. Jadi, pengembangan kurikulum harus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pendidikan  masa depan.

Dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 mengenai Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan dan Pengembangan Pembelajaran (2022) merupakan bentuk dukungan penuh terhadap penyempurnaan kurikulum di Indonesia, guna mewujudkan Indonesia maju sebagai negara yang berdaulat, mandiri, dan berkarakter melalui penciptaan Siswa Pancasila yang mempunyai pemikiran kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kerja sama tim berkebhinekaan melalui Kurikulum Merdeka.

Didalam Kurikulum Merdeka ini memiliki paradigma yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya yaitu berpusat pada siswa dan mengutamakan pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Pada kurikulum sebelumnya, pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru menentukan materi dan metode pembelajaran dan siswa harus mengikutinya. Namun pada Kurikulum Merdeka, pembelajaran lebih berpusat pada siswa. Siswa bebas belajar sesuai  minat dan kemampuannya. Karakter dan keterampilan siswa  penting dalam mempersiapkan mereka menghadapi tantangan  masa depan melalui pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Penerapan Kurikulum Merdeka pada akhirnya akan membantu siswa menyadari hak dan kemampuannya dalam menentukan proses belajarnya, menetapkan tujuan belajar, merefleksikan kemampuannya serta mengambil langkah proaktif dan bertanggung jawab atas keberhasilannya sendiri. Paradigma kurikulum merdeka berpotensi meningkatkan kemajuan akademik siswa sekolah dasar. Kurikulum ini berpusat pada siswa dan mengutamakan pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Paradigma ini lebih fokus pada pengalihan pengetahuan dan keterampilan, untuk mempersiapkan siswa maju di era digital.

Di era digital ini guru diharapkan mampu menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk modul yang dapat diakses siswa secara online. Websitenya bermacam-macam karena model pembelajaran  inovatif ini merupakan alternatif dari Kurikulum Merdeka. Pada penilaian  pembelajaran terdapat kriteria minimal yang berkaitan dengan proses penilaian  hasil belajar siswa guna mencapai hasil belajar dalam kegiatan program belajar, kurikulum  mengacu pada penilaian terfokus dimana suatu kegiatan dinilai berdasarkan kinerja dan keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan tersebut.

karakter-anak-sd-yang-harus-dikenali-dalam-proses-pembelajaran-651fc5c8110fce599c3c18d2.jpg
karakter-anak-sd-yang-harus-dikenali-dalam-proses-pembelajaran-651fc5c8110fce599c3c18d2.jpg

Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar dioptimalkan dapat memajukan akademik siswa. Memang program ini memberikan kebebasan belajar kepada siswa  sesuai  minat dan kemampuannya, sehingga berpotensi membawa perubahan positif bagi siswa. Terdapat perkembangan yang  nyata dan positif pada diri siswa ketika menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar. Siswa dapat memahami bahwa dengan mempelajari suatu topik atau materi, mereka akan memperoleh pemahaman, tidak hanya dari segi materinya tetapi juga dari segi kemampuannya dalam aplikatif dan implementasi

Pengajaran  dari   guru   dan   siswa harus  dilakukan  secara  rutin  dan  dilakukan dengan konsisten. Sehingga jika hal ini dilakukan secara konsisten pasti akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Upaya yang dapat dilakukan  guru untuk meningkatkan minat belajar siswa dari perubahan kurikulum adalah dengan menyiapkan materi pembelajaran menarik yang  kaya akan materi pembelajaran dan ilmu pengetahuan, karena pada Kurikulum Merdeka ini teori kurikulum lebih pada implementasi materi ke dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Pada hakikatnya, Kurikulum Merdeka memberikan landasan yang berdaya tahan bagi peningkatan kemajuan siswa sekolah dasar. Pada dasarnya, hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih relevan, inklusif, dan berpusat pada siswa sehingga  meningkatkan kemajuan belajar siswa sekolah dasar secara keseluruhan. Dengan menerapkan Paradigma ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan penekanan pada pengembangan diri, relevansi pembelajaran, dan pendidikan intelektual yang merujuk pada emosional, membawa harapan baru bagi pendidikan Indonesia yang lebih baik. Dengan implementasi yang tepat dan dukungan dari seluruh pihak terkait, menjadi kekuatan positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan membantu siswa memaksimalkan potensi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun