Mohon tunggu...
dian kristyanto
dian kristyanto Mohon Tunggu... Dosen - Aktifitas saya sebagai seorang pengajar di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang aktif di Jurusan Ilmu Perpustakaan

Jl. Manyar Sabrangan No 19 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pak Raden, Anak dan Perpustakaan

1 November 2015   11:17 Diperbarui: 1 November 2015   13:15 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drs. Suyadi atau yang sering kita kenal sebagai Pak Raden lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932, beliau merupakan pencipta Si Unyil, sebuah film seri televisi Indonesia. Suyadi menciptakan Si Unyil agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia pada tahun 1980-an. Kemudian, Unyil diformat ulang untuk sesuai dengan era tahun 2000-an, sehingga tetap dapat digemari anak-anak Indonesia. Hasil dari format ulang acara Si Unyil adalah Laptop Si Unyil. Ia juga dikenal sebagai Pak Raden dalam acara Unyil. Sampai akhir hayat, beliau tetap teguh pada pendiriannya untuk melihat anak-anak Indonesia tumbuh dengan pendidikan yang baik.

Anak-anak yang lahir di era 80 an termasuk saya, pasti mengenal sosok pak Raden dengan kumis tebal dan memakai blangkon, suaranya yang khas dan terlihat agak galak adalah ciri khas tokoh pak raden sampai saat sekarang ini. Anak-anak era sekarang yang tergolong sebagai masyarakat digital native tentunya juga mengenal sosok pak Raden dan juga si unyil usrok dari acara televisi yang sering kita kenal dengan "laptop si unyil" menyajikan berbagai petualangan si unyil dan kawan-kawan ke berbagai aktifitas manusia seperti ke pabrik produksi pembuatan barang, makanan, tempat wisata dan sebagainya. Acara yang dikemas dalam format anak-anak ini merupakan tayangan yang mengembangkan konsep si Unyil di masa lampau yang identik dengan anak-anak yang senang bermain dan belajar bersama sejawatnya.

Si Unyil merupakan sebuah konsep pendidikan anak yang dikemas secara visual dalam bentuk boneka anak-anak dengan latar belakang pemeran yang berbeda-beda. Pak Raden mencoba untuk menvisualisasikan sebuah dongeng sehingga informasi yang disampaikan kepada anak-anak dapat tersampaikan dengan baik. Dongeng yang identik dengan cerita pengantar tidur dan isi ceritanya yang monoton tentang hal-hal khayal diubah menjadi tontonan yang menarik dalam sebuah konsep si Unyil. inilah kenapa si Unyil sangat disukai di masanya, dan sekarangpun acara si Unyil masih tetap ada dengan format acara yang berbeda.

Pak Raden memang pecinta anak-anak, disetiap acaranya beliau selalu mendongeng dan bercerita tentang tentang budi pekerti, gotong royong, kebaikan-kebaikan lainnya yang diilustrasikan melalui dunia binatang maupun boneka manusia. Kita akan sangat kehilangan sosok Pak Raden, akan tetapi pemikiran dan kecintaan beliau terhadap pendidikan anak jangan sampai terkikis bersama raganya. Anak-anak tidak perlu takut akan kehilangan pendongeng yang bijak, karena jiwa Pak Raden tertanam pada sebuah instansi bernama Perpustakaan. Kenapa demikian ?

Perpustakaan merupakan lembaga penyedia informasi dalam berbagai bentuk seperti cetak (buku, majalah, dan sebagainya) dan juga non cetak (e-book, e-jurnal, VCD dan sebagainya), tetapi disisi lain perpustakaan juga menyedia koleksi bacaan anak yang meliputi cerita rakyat, dongeng, novel anak, ilmu pengetahuan untuk anak dan koleksi lainnya yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak. Perpustakaan sering mengadakan acara story telling dengan mengundang anak-anak usia dini untuk datang ke perpustakaan dan mendengarkan cerita-cerita mendidik dari para pustakawan, selain itu juga untuk mendorong terciptanya pendidikan yang merata perpustakaan membuat Taman Bacaan Masyarakat yang tersebar di setiap daerah yang berfungsi untuk membangun masyarakat terampil dan produktif serta menanamkan budaya membaca terutama kepada anak-anak. Jadi, untuk anak-anak semua dan para orang tua janganlah takut untuk datang ke perpustakaan, karena disana anak-anak akan tetap dapat bermain dan belajar tentang pengetahuan dan mendapatkan cerita-cerita yang mendukung tumbuh kembang pikiran anak seperti yang dilakukan oleh Pak Raden kepada seluruh anak-anak Indonesia.

Thanks Pak Raden, Karyamu akan selalu ada dan tak akan kami lupakan... dan Perpustakaan akan siap menggantikanmu dalam membangun karakter anak Indonesia dengan berbagai bahan bacaan yang berkualitas, menyenangkan dan mendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun