Mohon tunggu...
Dian Cahyadi
Dian Cahyadi Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Makassar

"Saya adalah pribadi yang simpel dengan logika yang praktis.....terkadang bagi praktis yang logika dengan simpel yang pribadi....adalah saya"

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Seni Itu Interpretatif dan Multitafsir: "Oh...Belum Tentu Fergusso!"

4 September 2023   04:22 Diperbarui: 4 September 2023   08:16 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pandangan yang menganggap bahwa produk seni adalah interpretatif dan multitafsir, padahal sesungguhnya tidak.

Pendapat bahwa produk seni tidak selalu interpretatif atau multitafsir adalah salah satu pendekatan yang dapat ditemui dalam diskusi tentang seni. Namun, pernyataan bahwa pandangan yang menganggap bahwa produk seni adalah interpretatif dan multitafsir, sesungguhnya juga dapat menjadi subjektif dan bergantung pada pandangan individu terhadap seni.

Pandangan didasarkan pada ‘Intensi Pencipta’

Beberapa pendekatan terhadap seni berfokus pada niat atau maksud awal dari pencipta karya seni. Dalam pandangan ini, jika seniman memiliki tujuan atau pesan tertentu yang ingin disampaikan melalui karyanya, maka penafsiran karya seni akan lebih terbatas dan tidak multitafsir. Ini berarti bahwa pemahaman karya seni akan lebih dekat dengan niat seniman.

Pendekatan yang berfokus pada "Intensi Pencipta" dalam seni adalah salah satu cara untuk memahami karya seni dengan lebih terbatas dan konsisten. Dalam pendekatan ini, asumsi mendasar adalah bahwa seniman memiliki tujuan atau pesan yang sangat jelas yang ingin mereka sampaikan melalui karyanya.

Dalam pandangan ini, niat seniman dianggap sebagai panduan utama dalam menafsirkan karya seni. Artinya, penonton atau pengamat diharapkan untuk mengikuti apa yang seniman coba sampaikan atau ekspresikan melalui karyanya. Ini dapat melibatkan memahami latar belakang, maksud, atau pesan yang diinginkan oleh seniman.

Ketika penafsiran karya seni didasarkan pada niat atau maksud awal seniman, pemahaman tentang karya seni menjadi lebih terbatas. Ini karena interpretasi karya seni harus selaras dengan apa yang diinginkan oleh seniman, sehingga penafsiran yang jauh dari niat asli dapat dianggap kurang tepat.

Dalam beberapa kasus, karya seni mungkin memiliki pesan yang sangat jelas atau narasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh hampir semua orang. Misalnya, dalam seni propaganda politik, pesan yang ingin disampaikan biasanya sangat eksplisit dan karenanya kurang multitafsir.

Pendekatan ini seringkali lebih relevan untuk karya seni yang representasional, di mana seniman mencoba menggambarkan objek atau subjek tertentu secara realistis. Dalam kasus ini, interpretasi cenderung lebih dekat dengan objek yang digambarkan daripada penafsiran abstrak atau konseptual.

Kritik terhadap pendekatan ini seringkali muncul karena mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pemahaman karya seni. Ini termasuk pengalaman, latar belakang budaya, dan pandangan dunia individu, yang dapat menyebabkan beragam penafsiran meskipun ada niat awal yang jelas dari seniman.

Pendekatan "Intensi Pencipta" dalam seni memiliki nilai penting dalam konteks tertentu, terutama ketika kita ingin memahami pesan atau maksud yang dimaksudkan oleh seniman. Namun, penting juga untuk mengakui bahwa seni seringkali bersifat subjektif, dan penafsiran dapat bervariasi secara signifikan antara individu. Oleh karena itu, banyak pendekatan lain yang menghargai keragaman penafsiran dalam seni, seperti pendekatan interpretatif atau dekonstruktif, yang mengeksplorasi berbagai lapisan makna dalam karya seni di luar niat awal seniman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun