Semarang -- Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memimpin upacara peringatan HUT Â Infanteri ke-73 yang diikuti oleh seluruh prajurit jajaran Kodam IV/Diponegoro serta Kepolisian Daerah Jateng bertempat di Lapangan Parade Kompleks Kodam IV/DIponegoro, Jl. Perintis Kemerdekaan, Senin (20/12/2021).
Turut hadir dalam acara tersebut Letkol Arh Muda Setyawan, S.IP Komandan Batalyon Arhanud 15/DBY beserta 2 Pleton Prajurit Yonarhanud 15/DBY Sebagai Pasukan Upacara dalam kegiatan HUT Ke-73 Infanteri tersebut, tidak hanya itu turut memeriahkan sebagai beackgrond alutsista Meriam Kal.57MM S60/T.AKT dan Rudal Startreak.
Mengangkat tema "Infanteri yang Solid, Visioner dan Profesional" Pangdam mengatakan bahwa pelaksanaan upacara peringatan HUT Infanteri tersebut merupakan awal dari mengangkat kembali tradisi-tradisi keprajuritan sebagai sumber jiwa korsa serta mengembalikan jati diri seorang prajurit sebab selama hampir dua tahun kegiatan dibatasi akibat Covid-19.
Hal tersebut juga merupakan evaluasi di akhir tahun 2021 dan awal dari kegiatan pembinaan bagi prajurit, baik pembinaan satuan maupun latihan.
"Kita mulai lagi, kita isi diri kita sehingga menjadi prajurit yang Profesional"
Pangdam berpesan kepada satuan-satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro agar mampu sewaktu-waktu digerakkan apabila ada emergency dalam perayaan Nataru maupun bencana alam akibat La Nina.
Pada kesempatan yang sama Pangdam juga turut membacakan amanat Danpussenif Kodiklatad Letjen TNIÂ Arif Rahman, M.A., dimana disebutkan bahwa perayaan HUT Infanteri tidak lepas dari sejarah Panglima besar Jendral Sudirman yang mengeluarkan perintah kilat No.1/PB/D/1948 dalam menjalankan perintah siasat No. 1/1948 tanggal 12 Juni 1948 untuk melaksanakan pertempuran perang rakyat semesta dalam menghadapi agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948, dengan menggunakan taktik dan strategi prajurit Infanteri yakni melalui pertempuran gerilya.
Nilai-nilai ketokohan, patriotisme, kepemimpinan, kejuangan profesionalisme keprajuritan dan pantang menyerah Panglima Besar Jenderal Sudirman harus tertanam dalam tiap diri prajurit Infanteri, termasuk selalu manunggal dengan rakyat sebab lahirnya Korps Infanteri juga tidak lepas dari kebersamaan dengan rakyat dalam bertempur melawan penjajah.
Sesuai dengan temanya, sebagai seorang prajurit Infanteri harus memiliki kemampuan dan kemauan bertempur tinggi sebagai atlet tempur yang tanggap, tanggon dan trengginas. Memancarkan semangat pengabdian, ikhlas, berkorban, pantang menyerah, serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, daripada kepentingan pribadi tentunya dengan jiwa korsa yang kuat sebagai landasannya.
Danpussenif berpesan agar seluruh prajurit Infanteri selalu menjaga kekompakan, meningkatkan semangat juang, lebih cinta kepada korps Infanteri, tidak berbuat pelanggaran dan berlomba untuk selalu menciptakan prestasi yang berguna bagi Tentara Nasional Indonesia, masyarakat, bangsa dan negara.
"Selamat hari Infanteri TNI-AD ke-73, salam Yudha Wastu Pramuka. Infanteri jaya, tetap semangat" tegasnya.
Upacara tersebut menampilkan pasukan tradisional 1945, sebagai kilas balik perjuangan rakyat Indonesia yang tergabung dalam ketentaraan di masa lampau dan penyerahan simbol Yudha Wastu Pramuka oleh peleton Yudha Wastu Pramuka yang merupakan manifestasi dari bentuk jiwa korsa sekaligus kebanggaan bagi prajurit Infanteri sebagai garda terdepan dalam setiap pertempuran.
Selain itu Pangdam juga memberikan penghargaan kepada Sertu Andi Santoso anggota Kodim 0732/Klaten yang sebelumnya mengharumkan nama Jateng di Peparnas XVI Papua dengan menggaet empat mendali di cabang olahraga tenis meja (1 emas, 2 perak, 1 perunggu).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H