Motif Kawung menjadi cikal bakal motif batik yang paling awal (tertua). Motif ini berbentuk bulatan seperti buah kawung atau buah aren yang disusun secara geometris. Diartikan sebagai lambang kehidupan manusia, keperkasaan dan keadilan.Â
Sebelum mengambil desain batik dari relief candi Mbak Sinta mengingatkan agar peserta berhati-hati. Mengingat tidak semua relief bisa digunakan sebagai motif batik. Relief sendiri dibedakan menjadi dua yaitu relief dekoratif dan relief naratif.Â
Relief naratif menceritakan sebuah kisah keagamaan sedangkan relief dekoratif biasanya berupa tumbuhan, sulur, geometri. Relief yang aman digunakan untuk dijadikan motif batik berasal dari relief dekoratif.Â
Pada sesi diskusi, para peserta mengungkapkan ketertarikannya pada relief Boddhisatva dan purnakalasa. Relief Boddhisatva banyak ditemukan dan menjadi ciri khas Candi Sari. Purnakalasa sendiri digambarkan sebagai sulur gelung yang menjuntai dari dalam vas. Relief ini banyak ditemukan di Candi Kalasan.Â
Sebagai pecinta batik saya tertarik pada arsitektur Candi Sari yang menawan. Dari kejauhan Candi Sari memiliki keunikan, bangunan bertingkat dengan lubang jendela dan pintu serta stupa pada puncak.Â
Mas Erwin memberi tahu kami contoh pengaplikasian relief candi menjadi motif kain pada kerudung yang digunakan oleh Mbak Sinta. Kebetulan saat itu dia mengenakan kerudung dengan motif Majapahit. Saya langsung mendapatkan bayangan keindahan Candi Sari dalam selembar kain batik.
Saat berada di Candi Kalasan saya terpesona dengan relief kala yang menyunggi candi. Rasanya sulit menggambarkan betapa cantiknya relief itu. Kalian harus ke Candi Kalasan langsung untuk membuktikannya.
Candi Kalasan dan Candi Sari memang betul-betul candi dengan arsitektur yang menawan dan kaya akan relief sebagai sumber inspirasi. Semakin banyak inspirasi digali, semakin banyak karya yang diproduksi. Ibu Endah sendiri memiliki impian mengadakan fashion show batik di candi.Â
Senada dengan apa yang menjadi keinginan Ibu Endah, candi tidak hanya menjadi latar belakang foto tetapi memahami nilai penting bangunan cagar budaya dan menuangkannya dalam kreativitas.Â