Pemandangan berbeda terlihat di kawasan Candi Sari. Hari itu pagi merekah cerah, langit membentang biru dihiasi awan putih yang berarak perlahan. Sinar mentari menyengat lembut di kulit, sebagian lagi menembus celah-celah dedaunan.
Di bawah bayang-bayang megahnya Candi Sari, beberapa pengunjung tampak menggoreskan pensil di atas kertas. Sesekali menengok ke arah bangunan candi lalu asyik lagi mencorat-coret.
Sementara itu, sekelompok pengunjung lain berkumpul di dekat pemandu, menyimak dengan antusias setiap penjelasan tentang sejarah dan filosofi yang tersembunyi di balik relief.
Terasa sekali suasana penuh konsentrasi dan kekaguman menyatu dalam harmoni di tempat yang sarat dengan nilai budaya. Beginilah keseruan kegiatan Kunjung Cagar Budaya yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Sleman hari Kamis (19/12) minggu lalu.
Candi Sari dan Candi Kalasan terpilih menjadi destinasi Kunjung Cagar Budaya tahun 2024 karena keduanya mencerminkan keindahan arsitektur serta nilai-nilai religius dari masa lampau.
Selain itu, Candi Sari dan Candi Kalasan adalah dua peninggalan sejarah penting dari era Kerajaan Mataram Kuno yang secara administratif berada di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Program ini dirancang dengan tujuan memberi informasi dan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Cagar Budaya dalam rangka penguatan ketahanan budaya dan identitas kebangsaan.Â
Dalam kata sambutannya, Ibu Endah, Kasi Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Sleman, mengungkapkan rasa senangnya setiap kali kegiatan Kunjung Cagar Budaya berlangsung.
Tidak seperti tahun sebelumnya yang diikuti oleh anak-anak sekolah, tahun ini melibatkan komunitas pencinta cagar budaya dan warisan budaya yaitu Putra Putri Batik DIY, UMKM Batik dan blogger.