Mohon tunggu...
Dian Purnama
Dian Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - klaverstory.com

-Job fils your pocket, adventure fils your soul-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merayakan Misa Kudus Bersama Paus Fransiskus di GBK, Momen Tak Terlupakan Penuh Berkat dan Sukacita

12 September 2024   11:33 Diperbarui: 12 September 2024   11:38 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keesokan harinya, usai sarapan kami bersiap-siap menuju GBK. Setibanya di kawasan GBK sekitar pukul 10.30, bus-bus yang membawa peserta misa sudah mulai berdatangan. Bus mengantre menurunkan penumpang sesuai titik drop off yang sudah ditentukan. Petugas Kepolisian dan Dishub membantu mengarahkan bus.

Foto: dokpri
Foto: dokpri

Sebanyak 86.000 umat Katolik hadir dalam misa bersama Paus Fransiskus. Dua stadion yang ada di kompleks GBK digunakan untuk menampung umat. Stadion utama diisi 60.000 orang sedangkan stadion madya diperuntukkan komunitas pendidikan, anak sekolah, mahasiswa, guru dan dosen sebanyak 26.000 orang. 

Sesuai dengan gelang tiket, tempat duduk kami berada di stadion utama. Tepatnya di zona purple A. Akses masuk ke stadion lewat pintu Plaza Tenggara. Bus melaju pelan menuju ke titik drop off pintu 6. Sepanjang jalan, dari dalam bus kami membalas lambaian tangan orang-orang yang menyapa kami sambil tersenyum lebar.

Di depan stadion orang-orang sudah berkumpul, ramai sekali. Matahari bersinar terik siang itu. Kami memilih duduk-duduk di bawah pohon sambil menunggu gate dibuka pukul 12.00. Umat yang berdatangan mulai berkumpul di depan security check. Menjelang jam 12.00 mulai terlihat baris demi baris umat yang mengantre bergerak maju. 

Foto: dokpri
Foto: dokpri
Setelah anggota rombongan lengkap kami menuju antrian security check. Ada 3 titik. Pertama pemeriksaan makanan dan minuman. Umat yang kedapatan membawa makanan dan minuman harus merelakannya untuk di-dispose petugas. Titik kedua adalah pengecekan gelang, petugas melakukan scan terhadap QR Code yang ada di gelang masing-masing. Terakhir pengecekan isi tas. 

Alunan lagu Gregorian terdengar semakin jelas saat memasuki tribun. Rombongan dari Keuskupan Agung Semarang termasuk rombongan dari Bintaran berada di tribun lantai 4, paling atas, menghadap ke arah barat. Jarak dengan altar sebenarnya tidak terlalu jauh tapi karena ada di lantai atas rasanya tidak mungkin bisa melihat wajah Paus Fransiskus dengan jelas. Hehehe

Altar tempat Paus memimpin misa didominasi serba putih. Ukuran panggung tidak terlalu luas, background panggung juga putih polos. Hanya ada satu salib diletakkan di tengah atas. Tepat di bawah salib diletakkan kursi tempat duduk Bapa Paus. Kursi tersebut hasil karya guru dan siswa SMK PIKA Semarang. Kursi kayu tersebut tampak kuat dan kokoh jika dilihat dari tribun atas. Tidak ada yang mencolok dari desainnya. Memang sederhana sesuai permintaan Paus Fransiskus.

Foto: dokpri
Foto: dokpri

Di kanan kiri kursi utama terdapat masing-masing satu kursi. Meja altar sudah tertutup taplak putih. Dekorasi altar juga terlihat simpel. Beberapa tanaman hijau diatur di depan altar dan mimbar lektor/pemazmur. Di sebelah kiri meja altar diletakkan Patung Maria Bunda Segala Bangsa dari Gereja Katedral. Sementara itu di sisi kanan dan kiri meja altar disusun kursi-kursi berwarna merah dan putih, tempat duduk para uskup dan petugas liturgi.  

Satu per satu rombongan mulai masuk ke stadion dan memenuhi tribun atau tempat duduk yang tersedia. Dari pintu masuk seberang satu per satu para Uskup dan Romo juga memasuki stadion dan menempati tempat duduk yang telah disediakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun