Meskipun terhitung masih dua bulan tetapi ada banyak hal yang harus disiapkan. Pertemuan sebelum keberangkatan diperlukan untuk berkoordinasi. Bapak Benny dan Bapak Bowo adalah koordinator/PIC Misa Paus dari Bintaran.Â
Seluruh peserta hadir pada pertemuan pertama tanggal 12 Juli 2024. Perkenalan sekaligus koordinasi awal terkait dengan apa saja yang harus disiapkan dan kelengkapan administrasi. Koordinator rombongan menekankan pentingnya kesiapan hati dan menjaga kesehatan.
Tanggal 22 Agustus kami bertemu lagi dengan agenda pembagian atribut misa berupa topi dan kaos. Pada pertemuan ini disampaikan pula guide book dan aturan yang harus dipatuhi oleh umat. Mengingat kunjungan Paus ke Indonesia tidak hanya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik tetapi juga sebagai tamu negara, ada banyak protokoler yang harus dipatuhi. Misalnya, tidak boleh membawa benda berbahan kaca, tongkat selfie termasuk security check sebelum masuk ke stadion.
Koordinasi terakhir dilakukan H-2 keberangkatan, PIC membagikan gelang/wrist band sebagai tiket masuk, jas hujan dan tas transparan. Pada gelang/wristband terdapat barcode nantinya akan discan/diverifikasi oleh petugas. Gelang tersebut juga memuat informasi titik drop off, lokasi gate, letak tempat duduk dan no kursi. Berbahan kain yang cukup tebal, terdapat tulisan POPE Francis di satu sisi dan sisi lainnya adalah gambar bendera Indonesia dan VatikanÂ
Guide Book misa juga sudah di-update dan bisa dipelajari secara mandiri. Teks Misa dan lagu juga sudah tersedia dalam format PDF. Dua hari sebelum berangkat saya hanya perlu packing dan mempersiapkan kondisi badan dengan minum vitamin dan beristirahat yang cukup.
Perjalanan Rombongan Paroki Bintaran Yogyakarta Menuju ke Jakarta
Agar tidak kemrungsung rombongan Bintaran berangkat hari Rabu pagi jam 07.30 dari Gereja Bintaran Yogyakarta. Kami berangkat menggunakan bus melewati jalur tol dan akan berhenti di rest area untuk makan siang/malam, toilet atau isi bensin jika perlu. Sekitar pukul 16.30 bus mulai masuk area Jakarta. Kemacetan mulai terasa, bus kami tersendat-sendat.
Kami menginap di Apsena Residence di daerah Cengkareng, sebelum ke apartemen kami mampir dulu ke Taman Doa Our Lady of Akita di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Taman Doa bernuansa Jepang yang diresmikan oleh Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignasius Suharyo pada Mei 2024 lalu.Â
Tiba di Taman Doa sudah malam sekitar jam 19.30. Kami mengambil sedikit waktu untuk berdoa pribadi di dalam gereja. Secara khusus saya memohon penyertaan Tuhan agar perjalanan dan misa kudus berjalan dengan baik. Setelah selesai kami pun bergegas menuju ke apartemen untuk beristirahat.
Hari yang Dinanti Tiba, Misa Kudus Bersama Paus FransiskusÂ