Mohon tunggu...
Dian Purnama
Dian Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - klaverstory.com

-Job fils your pocket, adventure fils your soul-

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

La Li Sa Farmers Village Hadirkan Nuansa Pedesaan Eropa di Jogja

10 Februari 2023   08:28 Diperbarui: 10 Februari 2023   08:32 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

La Li Sa Farmer's Village, wisata hits Jogja rasa Eropa. Emang bener, Jogja  nggak bisa diem. Postingan tempat wisata viral di Jogja ini berulang kali wara-wiri di Instagram. Gayung bersambut, event KJOG perdana 4 Februari 2023 lalu diadakan di sana. Demi ketemu teman-teman KJog dan menyambangi tempat wisata ngehits, saya nekat keluar rumah di hari Sabtu. Ya sudah, suka tidak suka saya nikmati kemacetan lalu lintas ke arah barat kota Jogja. Selang 45 menit kemudian saya sampai. Jika lalu lintas lancar hanya perlu 30 menit dari pusat kota ke Jalan Wates KM 14, lokasi Lalisa Jogja.

Tempat Rekreasi Baru di Jogja

Siapa sangka cerita ketinggalan pesawat saat liburan di Eropa menjadi inspirasi membangun tempat rekreasi bernuansa Eropa di Jogja. Sempat tertunda karena pandemi akhirnya La Li Sa resmi dibuka untuk umum tanggal 9 Desember 2022. Menempati lahan seluas 5 hektar sementara bangunan utamanya dibangun memanjang ke samping di atas lahan 1,5 hektar. Desain unik dan bangunan bergaya khas Eropa dengan didominasi warna merah bata menjadi  ciri khasnya, Jogja rasa Eropa 

La Li Sa Coffee Shop
La Li Sa Coffee Shop

Tempat wisata dengan free tiket masuk? Iya benar, kamu nggak salah dengar. Saya tidak menemukan loket tiket di sini. Setiap pengunjung hanya membeli minuman seharga Rp. 25.000 di La Li Sa Coffee Shop yang berada di sisi kanan pintu masuk. Menyenangkannya lagi, tidak dipungut biaya apa pun di spot foto/area bermain anak alias gratis. Catet ya hehehe

Pengunjung La Li Sa tidak ada batas waktu dan usia. Siapa saja bisa berkunjung kemari dan menghabiskan waktu sebetahnya. Sejalan dengan misi La Li Sa yaitu menyediakan tempat wisata ramah lingkungan  dengan  keunikan, keindahan  design arsitektur dan landscape dan memberikan pengalaman baru yang mengesankan serta harga yang terjangkau. Bagaimana penasaran dengan La Li Sa Farmer's Village, yuk kita mulai berkeliling.

Foto bersama teman-teman KJog dan Bp. Setya Marketing La Li Sa
Foto bersama teman-teman KJog dan Bp. Setya Marketing La Li Sa

Menjelajah La Li Sa, Wisata Jogja Rasa Eropa 

Sebelum masuk ke dalam saya mengambil waktu cukup lama untuk mengeksplor area depan. Tepat di depan La Li Sa coffee shop terdapat air mancur kecil berbentuk teko atau ceret. Sementara itu, bangunan di seberangnya merupakan Jogja Pasaraya, pusat oleh-oleh terlengkap di Jogja. 

Bagian samping bangunan Jogja Pasaraya berupa jendela hijau yang dipercantik dengan bunga-bunga, tong kayu ala Eropa dan tambahan kursi merah yang bisa digunakan untuk duduk saat menunggu atau berfoto. Pintu utama Jogja Pasaraya ada di bagian dalam menyatu dengan area La Li Sa sekaligus berfungsi sebagai pintu keluar pengunjung. Bagian pagar pemisah area dalam dan luar diberi hiasan gembok cinta ala Paris. 

Suasana malam hari di La Li Sa (foto:Riana)
Suasana malam hari di La Li Sa (foto:Riana)

Saat melangkahkan kaki melewati security check saya langsung disambut dengan sawah hijau yang terbentang luas dan semilir angin yang sejuk menerpa wajah. Di depan saya ada air mancur bergaya Italia seakan menyesuaikan dengan bangunan yang ada dibelakangnya yang merupakan toko gelato, es krim khas negara Italia. 

My gelato menyediakan gelato berbagai rasa yang bisa dipilih sesuai selera. Kursi-kursi dilengkapi dengan meja berpayung ditata di samping kiri sebelah luar toko sehingga pengunjung tidak perlu berjalan terlalu jauh dan bisa langsung duduk menikmati gelato. 

Lanjut ke bangunan di sebelah My Gelato terdapat windmill atau kincir angin yang menjadi salah satu spot foto paling ikonik di La Li Sa Farmers. Tentu saja makin terlihat estetik dengan tambahan sepeda dan bunga-bunga di kanan kirinya.

Kincir angin spot foto wajib di La Li Sa (foto:Dian)
Kincir angin spot foto wajib di La Li Sa (foto:Dian)

Spot foto lainnya adalah barn atau bangunan gudang/lumbung yang biasa ada di peternakan Eropa. Letaknya di ujung sebelah barat. Bangunan ini sebenarnya toilet yang diakses dari sisi selatan. Namun desainnya dibuat seolah-olah bangunan ini memanjang ke belakang dan pintunya menghadap arah timur. Unik ya. Toiletnya memang sengaja dibuat di gedung yang super luas karena La Li Sa menyediakan 30 toilet untuk pengunjungnya.  

Di depannya (maksudnya di samping toilet) ada sebuah playground. Anak-anak terlihat riang bermain ayunan, perosotan. Permainannya lumayan lengkap dan sangat ramah anak, dalam artian tidak dibuat terlalu tinggi. Jika anak yang kurang hati-hati terjatuh, luka/ cedera yang ditimbulkan tidak terlalu serius. 

Anak-anak diberi kesempatan memberi makan kelinci. Hanya sepuluh ribu saja sudah mendapatkan seporsi wortel dan bisa berinteraksi dengan hewan lucu tersebut. Beberapa anak terlihat tertawa sementara yang lain berlari-larian di area kandang. Kelinci putih itu tampak lahap memakan potongan wortel. "Sungguh anak yang pemberani," batin saya.

Menikmati suasana pedesaan ala Eropa di La Li Sa (foto:Dian)
Menikmati suasana pedesaan ala Eropa di La Li Sa (foto:Dian)

Area persawahan berada di bawah, agak turun sedikit. Meskipun kontur tanah tidak rata di sini, saya mencermati tidak banyak undak-undakan. Sebagai penghubung lebih dipilih jalan setapak dibuat mengikuti kontur tanah yang menurun. Ini ide bagus. Akhirnya saya menemukan tempat yang ramah lansia. 

Jika kita membawa orang tua tentu akan senang berjalan-jalan di sini karena tidak akan ada keluhan lutut sakit akibat naik turun tangga. Berkaca dari pengalaman pribadi, ibu saya selalu menolak jika diajak berwisata ke tempat yang harus naik turun tangga.

Spot foto Lalisa Jogja (foto:Dian)
Spot foto Lalisa Jogja (foto:Dian)

Setidaknya ada tiga spot foto menarik di area ini yaitu the little house, pink truck dan gypsy wagon. Antriannya cukup lama karena latar belakang spot foto ini hijaunya sawah dan bukit-bukit di selatan Jogja sangat indah apalagi jika cuaca cerah berbonus langit biru. Cantik!

Bagaimana jika hujan? Sudah menjadi resiko La Li Sa yang berkonsep out door. La Li Sa berencana menjadikan area panggung sebagai area indoor. Saat ini sebagai langkah mengantisipasi cuaca hujan, pihak La Li Sa menyediakan fasilitas payung dan secara gercep "mengevakuasi" pengunjung yang terjebak hujan pindah ke area resto, satu-satunya area indoor. Tentu saja suasana hujan di tengah-tengah persawahan mengubah suasana menjadi syahdu apalagi kombinasi kerlip lampu, suara kodok dan rintik hujan.

Kuliner yang Wajib Dicoba

Puas berjalan-jalan dan berfoto pasti membuat lelah dan lapar. Sambil berisitirahat dan ngobrol-ngobrol kita bisa menikmati aneka jajanan dan makanan. Menu makanannya lumayan lengkap. Soal harga sangat ramah di kantong, mulai 8.000an.

Letak resto berada di area depan, menghadap ke jalan raya. Pembagian F&B ada 4 section meliputi resto yang menyediakan makanan utama menu Indonesia, section minuman, food stall dengan menu makanan ringan dan tersedia es gelato My Gelato khas Italia.

Jajanan di La Li Sa Jogja
Jajanan di La Li Sa Jogja

Bingung nentuin menu? Iya sih emang bikin galau soalnya enak-enak semuanya. Churros dan poffertjes sangat menggoda. Kudapan khas Spanyol dan Belanda ini cocok banget sama nuansa pedesaan Eropa di La Li Sa. Sementara menu buffet yang jadi andalan adalah sayur lompong dan genjer. Yang ini wajib banget dicoba karena enak banget. Sayangnya saya belum sempat mencicipi karena sayurnya sold out di malam hari. Untuk minumannya saya pilih es teh pandan. Rasanya unik dan menyegarkan sekali. 

Fasilitas di La Li Sa Jogja Super Lengkap

Berwisata seharian di La Li Sa pasti betah. Selain makanannya enak suasana yang santai ada live music pula setiap hari mulai jam 16.00. Suasana malam hari di sini pun juga nyaman. Bagi yang muslim, disediakan mushola lengkap dengan peralatan sholat. 

Urusan parkir tidak perlu khawatir karena lahan parkirnya sangat luas, tempat parkir mobil bisa menampung 100 mobil. Tidak hanya itu disediakan lahan parkir untuk 300 motor dan tempat menampung bus sampai 30 bus.

Dengan kendaraan sebanyak itu La Li Sa Jogja menyediakan 870 kursi dan menampung maksimal 1500 tamu. Wah cocok sekali kan mengadakan acara di sini. Yup benar sekali, pihak La Li Sa memiliki beragam paket yang bisa dipilih yaitu Paket Piknik, Paket Prewedding, Paket VIP, Paket Fotografer, Paket Meeting, Paket Rombongan dan Travel Agen, Paket Wisata VW Safari, Paket Romantic Dinner serta paket antar/jemput ke/dari bandara YIA. 

Jogja Pasaraya, pusat oleh-oleh lengkap Jogja (foto:Dian)
Jogja Pasaraya, pusat oleh-oleh lengkap Jogja (foto:Dian)

Bagaimana dengan oleh-oleh? Tenangkan hati, di La Li Sa tersedia gift shop yang bekerja sama dengan Jogja Pasaraya yang sudah berkolaborasi dengan 400 UMKM. Bisa pilih aneka oleh-oleh/cenderamata mulai dari makanan, aksesoris, kerajinan, batik dan lain-lain. Super komplit

Penutup

La Li Sa Farmer's Village masih akan terus mengembangkan diri. Agar Jogja rasa Eropa makin terasa, La Li Sa Jogja berencana menambah menu pizza, makanan khas Italia. Nggak hanya itu masih ada kejutan-kejutan yang sudah disiapkan oleh La Li Sa agar pengunjung makin seru menikmati liburan ala pedesaan Eropa di Jogja. Biar nggak ketinggalan update info acara di La Li Sa Jogja boleh banget follow IG @lalisajogja ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun