"La Cucina Tradizionale Della Mamma" baru makan satu slice pizza langsung bisa ngomong bahasa Italia dong. Andai belajar bahasa Italia semudah itu, auto makan satu loyang pizza tiap hari hahaha. Nah, kalimat itu bisa ditemui di salah satu restoran pizza khas Italia di suatu sudut Jogja.
Bangunan bernuansa klasik Eropa dengan dominasi warna kuning kunyit ini tampak menarik hati. Dan tulisan itu ada di sana, dari pintu masuk, saat pandangan mengarah ke dapur kemudian melempar arah mata ke deretan meja-meja, di dinding sebelah atas.Â
Ditulis dengan huruf latin berwarna coklat. Artinya kurang lebih begini: di sini kamu bisa menikmati lezatnya makanan khas Italia seperti buatan mama di rumah. Feeling hommy emang berasa banget, disambut dengan kehangatan dan wangi aroma pizza yang lagi di masak, baru sampai di pintu masuk  aja udah betah.Â
Siapa suka pizza?? Â Saya.. Ya saya. Belasan tahun yang lalu, hmm di antara tahun 2008 -2009 di masa-masa sedang doyan main ke sana ke mari, beberapa kawan main mengenalkan saya pada sebuah resto pizza. Inilah mula mulanya saya merasakan "genre pizza" baru yang beda dari pizza yang sudah ada waktu itu.Â
Pizza adalah hidangan khas dari Italia, adonannya berbentuk bundar, dipipihkan kemudian dipanggang di oven dan di atasnya dilumuri saus tomat serta keju dengan bahan makanan tambahan lainnya yang bisa dipilih. Misalnya daging, buah nanas, paprika, jamur, bawang bombay dan lain-lain.Â
Nah udah jelas kan apa aja bahan-bahan utama si Pizza Italia ini dan tentu saja kita bisa dengan mudah menemukan restoran pizza. Lalu kenapa harus ke Nanamia? Sttt konon katanya di Nanamia ada pizza otentik khas Italia. Â
Pizza yang saya kenal sebelumnya adalah jenis pizza dengan tekstur seperti roti. Melihat tampilan pizza Nanamia untuk pertama kalinya membuat saya berpikir apakah benar ini pizza? Bentuk roti bagian bawahnya cukup tipis, dengan bagian pinggirnya yang crunchy. Ada suara "kriuk" entah saat digigit atau dipotek dengan tangan.Â