Belajar Ngevlog Menggunakan Smartphone

Di saat orang-orang sudah beramai-ramai menulis di blog, saya malahan nggak tahu blog itu apa. Dan ketika saat ini saya mulai belajar nge-blog, orang-orang yang mahir menulis itu ternyata sudah beralih ke dunia vloger. Ketinggalan banget ya dunia saya, tapi yang namanya belajar itu kan nggak kenal waktu. 

Saya bergabung di Kompasiana akhir 2018 silam, semenjak itu saya mencoba untuk aktif di komunitas Kompasiana Jogja (kjog). Dunia saya berubah sejak saat itu. Selain bertemu dengan teman-teman yang super welcome, ramah dan jago nulis, ada banyak ilmu yang bisa saya download dalam setiap event KJog. 

Dokpri

Bertempat di Coworking Space Sleman City Hall Yogyakarta, anggota KJog dapat ilmu gratis tis tis tentang nge-vlog dengan menggunakan smartphone. Yah kalau saya sih suka banget event KJog yang share ilmu model kayak gini, jadi bisa belajar ngeblog sekalian ngevlog. Nah terus vlog itu apa? Se-ngehits apa sih vlog? Apakah susah membuat vlog? Apa tips dan triknya?

Sebelum membahas detil tentang vlog, rupanya Kak Monyo, sang Mentor sekaligus empunya akun IG @cogankuliner, ingin tahu dulu apa sih harapan setelah mengikuti workshop ini. Nasib baik nih karena kak Monyo menyodorkan mic nya ke saya. 

Sebagai orang yang nggak tahu apa-apa tentang vlog tentu saja setelah workshop ini saya jadi tahu vlog itu apa dan cara bikinnya gimana. Ada sedikit raut wajah lega Kak Monyo karena ternyata harapan saya sebagai peserta nggak muluk-muluk. 

Dokpri

Vlog singkatan dari Video Bloging, Blog video merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media perangkat seperti ponsel berkamera , kamera digital untuk melakukan aktivitas blog video (Sumber). 

Sebagai langkah mengawali pembuatan vlog, kak Monyo berpatokan pada rumus What If (bagaimana jika), ini digunakan untuk membantu mencari topik/tema vlog. Setelah itu baru lanjut kerangka utama vlog, ada 3 bagian disini. 

Kak Monyo menyederhanakannya dengan rumusan ABC, biar gampang diingat kata dia. Bagian A adalah pengenalan, di bagian ini si pembuat vlog memperkenalkan dirinya sendiri. Bagian B merupakan penyajian masalah/data dan di bagian C atau bagian terakhir adalah penyeselesaian masalah. 

Dokpri

Untuk mempermudah kita lebih memahami semua rumus-rumus itu kak Monyo memberikan sedikit contoh. Bagaimana jika gudeg di Jogja tidak manis, sebagai contoh rumusan What If. Jadi ketika pembuatan video tentang gudeg di Jogja, dibagian A kak Monyo akan memperkenalkan diri. 

Selanjutnya di bagian B, kak Monyo akan menyajikan beberapa data misalnya tentang penjual gudeg yang tidak manis di Jogja, atau alasan kenapa tidak suka gudeg manis. 

Pada bagian C, kak Monyo akhirnya menemukan penjual gudeg mercon, salah satu gudeg di Jogja dengan dominan rasa super pedas. Dan sekaligus menjadi solusi bagi mereka yang yang ingin makan gudeg bercitarasa tidak manis.Nah mudah bukan, untuk mengawali sebuah "ide" untuk membuat vlog. 

Dokpri

Dalam sebuah blog, tulisan yang  enak dibaca akan menarik para pembaca, begitu juga dengan vlog. Karena basicnya adalah video atau gambar, maka kualitas gambar/video dan juga audio yang baik akan menarik jumlah viewer untuk menonton. Kak Monyo menjelaskan ada beberapa hal teknis yang harus diketahui dalam pengambilan sudut gambar kamera. 

Karena perangkat yang digunakan adalah gawai maka kita memerlukan bantuan tripod. Agar sudut pengambilan gambar seperti bird view, high angel, low angel, eye level atau frog eye bisa diambil sempurna dan tidak goyang/blur.  Selain itu ada faktor frame size dan camera movement yang juga jadi penting untuk diketahui. 

Dokpri

Memang selain faktor teknis modal utama ngevlog ya harus punya niat dan nyali. Nggak tanggung-tanggung karena untuk level pede kita harus maksimal. Apalagi sekarang vlog juga bisa di monetize alias jadi cuan. Eits tapi buat yang belum siap wajahnya jadi viral untuk nongol di video, jangan berkecil hati, bisa kok suaranya dulu. 

Jadi video kita cukup didubbing dulu, baru nanti setelah pede, muncul deh. Untuk hasil akhir sebelum video kita posting di sosial media, Kak Monyo menyarankan untuk melakukan proses editing. Ada beberapa aplikasi yang bisa diinstal di gawai kita. Misalnya aplikasi Power Director, Inshoot, Google Photo dan VSCO. Baru deh vlog kita siap memviralkan dunia hehehe. Jadi gimana? Kapan kita ngevlog?