Dampak musim kemarau bagi petani padi
 Musim kemarau berkepanjangan  berdampak pada sektor pertanian. Kurang nya pasokan air yang minim mengakibatkan kurangnya pertumbuhan dan mutu pada tanaman.Air merupakan kebutuhan pokok semua mahluk hidup untuk tanaman air di butuhkan sebagai penguapan air dari permukaan daun tumbuhan dan sebagai pengangkut dan pelarut unsur hara dalam tanah Kekeringan mendera mengakibatkan Tanaman tidak tumbuh segar dan  tidak menghasilkan produksi yang baik, keadaan ini mengancam produksi pertanian dan mengakibatkan gagal panen.kemarau di pengaruhi oleh  faktor suhu,ujan, angin, kelembapan udara dan waktu.Â
 Cara mengatasinya yaitu dengan cara memperbanyak pembuatan sumur atau waduk untuk menyimpan cadangan air, pada lahan yg kekeringan di beri bahan organik Tanah mempunyai kapasitas untuk menyimpan air di dalam jejaring rongganya. Durasi penyimpanan air pada rongga atau pori tanah ini ditentukan oleh ukuran pori tersebut. Semakin besar ukurannya maka semakin banyak air yang dapat tersimpan tapi sangat mudah untuk hilang melalui gaya gravitasi bumi. Kemampuan tanah menyimpan air lebih lama dan banyak akan meningkat pada tanah yang permukaannya tertutup rapat dan memiliki bahan organik tanah yang tinggi. Bahan organik tanah berasal dari sisa tanaman dan organisme lainnya yang sudah,sedang atau baru mengalami dekomposisi, terdiri dari humus dan non humus. Bahan organik tanah mempunyai kemampuan mengikat air.
Kekurangan bahan organik membuat permukaan tanah menjadi lemah saat didera butiran hujan. Air tidak bisa masuk dan tersimpan dalam tanah dan malah menjadi air limpasan. Saat kering, tanah dengan cepat kehilangan air. Meningkatkan bahan organik melalui pengembalian sisa tanaman dan pemberian kompos merupakan salah satu jalan untuk membuat tanah lebih banyak menyimpan air. . Kita tidak berharap bahwa kekeringan kali ini berkepanjangan sehingga mengancam persediaan pasokan pangan dan hasil pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H