Kalau kita mengira genius merupakan bawaan yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, anda salah. Mereka hanya berhasil menggunakan kemampuan otaknya lebih dari orang-orang biasa. Sebenarnya semua orang pun bisa mengembangkan kemampuan berpikir seperti otak mereka, hanya dibutuhkan kemauan dan kertas. Bill Gates, si pemilik perusahaan Microsoft yang juga merupakan 1 di antara para genius mengatakan bahwa 99% yang menciptakan kegeniusan adalah kerja kertas. Genius di sini bukanlah seseorang yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, tetapi genius di sini adalah Expert atau para ahli di bidangnya. Bagi mereka para genius, hanya ada 3 kunci untuk kegeniusan mereka, kita pun bisa menjadi bagian dari mereka, dengan kunci kemauan dan kerja keras. Karena potensi kita sama tinggal bagaimana kita memanfaatkan sebaik mungkin agar mencapai secara maksimal dari kemampun otak kita, dan itu butuh dilatih setiap hari. dan pastinya motivasi harus melaut pada diri kita.
Motovasi adalah pernak Pernik kehidupan yang menggairahkan untuk dibahas dengan tuntas, karena bisa meningkatkan prestis manusia sebagai manusia yang hakiki sebagai makhluk Tuhan yang beradab. Sejarah motivasi lahir bersamaan terciptanya manusia sebagai ahsanu taqwim (ciptaan terbaik). Berada diposisi puncak tidak terlepas dari motivasi, tetapi pada posisi menurun harus lebih termotivasi karena posisi menurun lebih menggunakan kekuatan kaki dan keseimbangan. Motivasi hadir untuk mendapatkan kenikmatan dan menghindarkan diri dari ketiknyamanan. Sedangkan munurut Ibn Atoillah al Askandari hakiki kenikmatan itu ada pada "al ijaad wal Imdaad, (keberadaan dan keberlangsungan)".
Lantas apa yang memotivasi kita? Rutinitas ibadah, bekerja, bersosial, memiliki jabatan, rumah, kendaraan, Pendidikan anak, pergi ketanah suci. Kombinasi ketiga unsur To Be, To Have dan Valensy adalah suatu kesatuan agar hidup semakin bermakna.
To be kaitannya erat dengan suatu keinginan menjadi dengan proses prestasi dan memanfaatkan kelebihan yang kita miliki. Dalam konteks agama, tuntutan menjadi hamba Tuhan yang bertaqwa harus diusahakan semaksimal mungkin sehingga memiliki predikat hamba yang saleh. Predikat ini akan terealisasi dengan kainginan yang kuat dengan merubah prinsip kehidupan. Sebagimana disampaikan Ibn Rusdy dalam Zubat, "Kun minal Imani fi mazidi wa fi shifail qolbi dza tajdidi, (jadilah orang yang selalu menambah keimanan dan penjernikan hati sebagai wujud pembaharuan)". Orang bijak berkata, "seribu langkah akan dimulai dari satu langkah awal".
To Have adalah peranan manusia untuk memiliki sesuatu dari apa yang dikerjakan. Akan tetapi kadar to have harus relative lebih sedikit karena kalau tidak akan dapat mengancam motivasi kita. Setiap pekerjaan akan dinilai dengan materi sehingga menghalangi dalam pengembangan diri sebagai manusia al ahsan. Disamping itu akan dapat menggeser bakan menyingkirkan siapa saja yang menghalangi niatnya untuk berbuat sesuatu. Ibarat fatamurgana semakin dikejar semakin menjauh. Dalam hadist qudsi Tuhan pun menyampaikan pada Muhammad SAW dengan ungkapan ," Ya ad Dunya ukhdumi man khodamani wastakhdami man khodamaka, (hai dunia layanilah orang yang melayana-Ku dan perbudaklah orang yang melayanimu)".
Sedangkan valensi keterkaitan dengan kemampuan diri untuk mengarahkan hidup yang lebih baik sebagai sarana aktualisasi diri dalam kehidupan. Bekerja digunakan sebagai media ibadah untuk menghambaan pada Allah. sehingga dapat disimpulkan motivasi adalah hasil kombinasi to be, to have dan valency.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H