Gaya hidup ini memang membangkitkan untuk bekerja, tetapi mematikan intelegensi belajar mencapai kebahagian hakiki yang bersumber dari hati. Tidak selamanya harta dapat membahagiakan hati. Jelas sebgai muslim kedekatan dan mengingat Allah itu lah yang dapat menentramkan hati kita.
Harta jadikan motivasi untuk beribadah dan mendekat pada Allah. Pun perlu kita renungkan dalam sabda Rasulall ah, "Orang miskin hampir mendekati kekafiran," adalah tidak semua orang mampu bersabar dan bertahan dengan kondisi yang serba kekurangan.Â
Hinaan, cacian, merendahkan pasti setiap hari akan dialamatkan kepadanya. Apakah mampu bertahan? Iming-iming pindah agama menjadi isu update di desa terpencil dengan istilah "keimanan di tukar dengan mie instan". Na'udzubillah.Â
Untuk itu kaya harus, dengan disertai ilmu dan managemennya secara islami. Insyaallah akan membawa kebahagian lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H