Mohon tunggu...
Dian Andry Puspita
Dian Andry Puspita Mohon Tunggu... -

i'm just an ordinary woman, who lived an extraordinary life

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

"Coral Bleaching", Karena yang Putih Tak Selamanya Indah

23 Mei 2018   09:26 Diperbarui: 23 Mei 2018   21:54 1872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Shweta Lavitha/Flickr

Apa yang kalian bayangkan saat mendengar warna putih? Pasti yang terlintas dalam benak bahwa putih itu suci dan bersih bukan? Ya, warna putih adalah lambang kesucian, kebersihan juga kebaikan. Kalau gigi dan kulit putih banyak orang mendambakannya, maka tidak dengan pemutihan karang atau disebut dengan coral bleaching.

Apa sebenarnya coral bleaching itu?

Coral bleaching adalah peristiwa menghilangnya alga Zooxanthellae dari tubuh karang, alga tersebut memberi warna-warni pada karang, sehingga dengan ketiadaannya secara otomatis membuat karang memutih.

 (terumbu karang sebelum dan sesudah memutih, sumber: greenandgrowing.org)
 (terumbu karang sebelum dan sesudah memutih, sumber: greenandgrowing.org)
Kenapa alga tersebut bisa menghilang?

Terumbu karang sangat sensitif dan memiliki faktor pembatas untuk tumbuh dan hidup (yang secara tidak langsung menjadi faktor pembatas untuk alga Zooxanthellae) antara lain suhu, pH, salinitas, kecerahan, polutan (logam berat, minyak) dan sebagainya.

Kenapa coral bleaching bisa mengancam terumbu karang?

Karena setiap kali terjadi akan menyebabkan kerusakan secara luas/ massive. Contohnya coral bleaching bersamaan dengan peristiwa El-Nino di Indonesia yang tercatat pertama kali terjadi pada tahun 1982/1983, menyebabkan kematian karang secara masal di Laut Cina selatan, Laut Jawa, dan Selat Sunda.

Dalam kondisi El-Nino normal, angin tropis bertiup ke arah barat melintasi Pasifik Tropis, menumpuk air permukaan hangat di Pasifik Barat, sehingga permukaan laut sekitar 0,5 m lebih tinggi dan 8°C lebih hangat di Indonesia daripada di Ekuador. Pada tahun 1997/1998 terjadi lagi El Nino dan mengakibat kematian karang secara masal di Luat Cina Selatan, Laut Jawa hingga mencapai 60 -70%. 

Sedangkan pada tahun 2016 karang yang mengalami pemutihan terjadi di bagian barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, Bali, Lombok hingga selatan NTT dan NTB. Kematian karang pada tahun ini juga terjadi di Great Barrier Reef Australia dan kematian karang dilaporkan mencapai 90%. 

(terumbu karang yang sehat akhirnya mati setelah terjadi pemutihan karang, sumber: nbcchicago.com)
(terumbu karang yang sehat akhirnya mati setelah terjadi pemutihan karang, sumber: nbcchicago.com)
Apa saja yang bisa kita lakukan?

Peristiwa coral bleaching harus ditangani secara serius. Peran pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah harus membuat regulasi terkait konservasi terumbu karang, selain melakukan monitoring dan evaluasi, pemerintah diharapkan dapat melakukan tindakan preventif dalam menjaga perairan agar tidak tercemar.

Tentu saja pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat sekitar harus peka terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungannya, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya secara langsung turut berperan serta mengurangi kerusakan terumbu karang. Wisata bahari terumbu karang sebaiknya sudah mulai mengedukasikan pada wisatawan apa itu terumbu karang, faktor apa yang mendukung kelestariannya, dan apa yang merusaknya, jangan hanya terfokus pada melihat keindahannya semata.

(keanekaragaman terumbu karang, sumber: jitunews.com)
(keanekaragaman terumbu karang, sumber: jitunews.com)
Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat (DPL-BM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun