Secara umum, jika anak usia dini terlibat dalam pendidikan di PAUD, tidak hanya pengetahuan akademik yang akan bertambah, tetapi juga semua aspek dalam diri anak akan mengalami peningkatan dan perubahan menuju yang lebih baik (Yusuf & Jurniati, 2018). Dalam menyelenggarakan PAUD, penting untuk mengarahkan lingkungan sekolah agar sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Prinsip-prinsip tersebut mencakup: 1) keamanan, kenyamanan, dan pencahayaan yang sesuai dengan kesehatan anak usia dini; 2) kesesuaian dengan tingkat perkembangan anak usia dini; 3) pemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, termasuk barang limbah atau bekas yang dapat digunakan kembali. Oleh karena itu, sebaiknya lingkungan sekolah diarahkan sesuai dengan prinsip-prinsip kelangsungan pendidikan bagi anak usia dini.
Lingkungan sekolah yang baik juga memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan pendidikan anak usia dini. Ini sejalan dengan pandangan yang disampaikan oleh Isnainia & Na'imah (2020), yang menyatakan bahwa pemberian stimulus positif kepada siswa di sekolah akan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik.
Perkembangan anak usia dini memiliki kepentingannya tersendiri, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sangatlah signifikan. Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan anak usia dini tersebut, antara lain  faktor genetik (hereditas) dan faktor lingkungan. Faktor hereditas atau faktor keturunan melibatkan karakteristik bawaan yang diwariskan dari orang tua kepada anak sejak awal pembuahan. Faktor ini merupakan faktor awal yang berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena terdapat warisan karakteristik fisik dan psikologis yang diturunkan secara genetik dari orang tua biologis atau orang tua kandung. Faktor-faktor ini termasuk bakat, sifat-sifat keturunan, tingkat kecerdasan, dan kepribadian anak. Sementara itu, faktor lingkungan melibatkan segala hal yang berpengaruh pada perkembangan anak sejak saat konsepsi hingga masa mendatang. Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan anak melalui kualitas makanan yang dikonsumsi, suasana di sekitarnya, pola asuh yang diberikan oleh orang tua, interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, serta pengalaman pendidikan yang diperolehnya baik secara formal maupun informal. Lingkungan yang dimaksud mencakup lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan ini memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir. Jika salah satu faktor terganggu, hal itu dapat berdampak pada aspek perkembangan lainnya, sehingga perkembangan anak usia dini tidak mencapai potensinya secara optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H