"Kek ini ada sedikit uang untuk kakek, semoga bisa bermanfaat". " Masya Allah mas, terimakasih banyak mas atas kebaikannya, semoga apa yang mas berikan di lipat gandakan oleh Allah, dan segala urusan mas di permudah oleh Allah". Si kakek berterimakasih sampai menciumi tangan Rizal namun Rizal melarangnya. "Aamiin kek Aaminn.. terimakasih atas doanya kek, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan untuk kakek dan diberikan rizki yang barokah, Aamiin". Si kakekpun pergi.Â
Setelah bertemu dengan kakek, Rizal mendapat banyak pelajaran, meskipun beliau sudah tua namun ia tetap semangat untuk mencari rizki, tetap sabar dan bersyukur dengan keadaan. Dan akhirnya membuat Rizal bersemangat lagi untuk mencari pekerjaan. 3 hari setelah itu Rizal mendapat panggilan kerja, ia di terima sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta. Ia sangat bersyukur, karena pekerjaan ini sudah di nanti-nanti Rizal sejak dulu dan dia berjanji akan bekerja dengan baik. Berjalan satu bulan akhirnya gaji Rizal keluar, sekarang ia mendapatkan penghasilan sendiri tanpa harus membebani kedua orang tuanya.Â
Tak lupa ia menyisihkan gajinya untuk di tabung dan untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan, dan sisanya ia gunakan untuk keperluan sehari-hari. Dengan berjalannya waktu kehidupan Rizal semakin membaik. Karirnya di kantor naik, dan youtube miliknya yang awalnya hanya memiliki puluhan subcriber sekarang bertambah menjadi ribuan subcriber. sehingga ia mendapatkan penghasilan tambahan dari konten-konten yang di buatnya. Sungguh nikmat yang tidak pernah di sangka-sangka oleh Rizal. Dan dari situ Rizal sadar, dengan berbagi seseorang tidak akan pernah kekurangan. Dan saat yang paling tepat untuk berbagi adalah saat kita dalam kekurangan. Ia selalu menanamkan hal tersebut dalam hatinya agar ia selalu rendah hati dan tak lupa berbagi ke sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H