Orang berilmu yang tidak mengamalkan ilmu juga tidak akan memiliki apapun selain gambaran dari ilmu itu sendiri serta tidak ada makna dan hakikat di dalamnya. Pada hakikatnya, ilmu memang harus disebarkan agar tidak berhenti dan menghilang .
Dengan demikian coba tuliskan apa ilmu yang telah di dapat dan pelajari dalam buku atau sosial media. Tidak perlu memikirkan berapa banyak orang yang akan membacanya, tulis saja apa yang di dapatkan selama belajar. Dengan cara ini, kita akan lebih mudah mengingat setiap ilmu yang dapatkan.
Sebaliknya, jika kita tidak melakukan apapun setelah mendapatkan ilmu, lambat laun dia akan hilang dan menyisakan sedikit gambaran sebagai bukti bahwa kita memang pernah mempelajari ilmu tersebut.
Allah swt berfirman dalam surat al-Baqarah juz 2, ayat 44:
اَتَأْ مُِرُوْنَ اِلن اسَ بِِاالْبِ وَِتَ نْسَوْنَ أَِنْ فُسَكُم وَِاَنْ تُمْ تِتْ لُوِْنَ اِكِتَابَ أَِفَلََ تَِ عْقِلُوْن (سورة البقره)
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca al-kitab (taurat)? Maka tidaklah kamu berfikir” (Q.S. Al-baqoroh , 2 )
Dalam ayat ini sangat jelas perintah Allah tentang mengamalkan ilmu. Orang berilmu yang mengajarkan orang lain tanpa melakukan apa yang diajarkannya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Apalagi jika tidak menyebarkan dan tidak mengamalkan ilmunya.
Demikian penjelasan tentang hadist kewajiban menuntut ilmu , semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sekian dari saya
Wassalamu'alaikum Wr Wb