Mohon tunggu...
Dian Naren
Dian Naren Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi Keamanan Internasional

Mahasiswa Magister Hubungan Internasional Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Diplomasi Pertahanan di Asia (Studi Kasus: India-Amerika Serikat)

20 Juni 2019   19:48 Diperbarui: 20 Juni 2019   20:14 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka dari itu, seorang senator dari Massachusetts berpendapat sangat penting peranan Amerika Serikat dalam membantu India memenangkan konflik yang sedang dihadapinya. Richard Nixon, sebelumnya juga menyoroti pentingnya AS membantu India untuk berhasil dalam persaingan antara "dua bangsa besar di Asia." 

Tujuan ini dibuat secara eksplisit dalam dokumen administrasi Eisenhower dan Kennedy, yang menyatakan bahwa itu adalah adalah kepentingan nasional Amerika untuk memperkuat India, bahkan jika negara itu tidak selalu berada di pandangan yang sama dengan Amerika Serikat. 

India dan Amerika Serikat harus terus memperkuat hubungan mereka yang lebih luas satu sama lain yang pada akhirnya dengan sendirinya akan membentuk persepsi dan pilihan Cina. Tetapi baik Amerika Serikat maupun India mereka juga harus terus terlibat dengan Cina, hal ini dapat menguntungkan ketiga negara dan menunjukkan keunggulan kerja sama.

3.Bukti Adanya Diplomasi Pertahanan antara India-Amerika Serikat

Akibat adanya kemitraan strategis yang erat antara India dengan Amerika Serikat, membuat India terhindar dari kebijakan-kebijakan buruk yang diterapkan oleh Amerika Serikat. 

Sebagai contoh pasca diamanatkan oleh Undang-Undang Pencegahan Proliferasi Nuklir 1994, Amerika Serikat memberlakukan sejumlah sanksi ekonomi terhadap India. Namun sanksi tersebut tidak berjalan efektif. Skema sanksi ekonomi yang didukung Amerika Serikat telah gagal dalam sebagian besar kasus. Amerika Serikat juga cenderung gagal melawan India; hanya hukuman ekonomi sederhana yang akan dijatuhkan .

Amerika Serikat juga membebaskan India dari sanksi Iran yang akan memungkinkan India dapat mengimpor sekitar 1,25 juta ton minyak. Selama ini Amerika Serikat telah bersikeras terhadap negara-negara agar mengurangi ketergantungan impor minyak dari Iran. 

Namun kebijakannya ini terbuka untuk keringanan terhadap negara-negara yang berjanji memotong impornya secara signifikan, termasuk India. India mendapat pembebasan bersyarat oleh Amerika Serikat lantaran merupakan salah satu konsumen minyak Iran terbesar. 

India telah mengimpor sekitar 22 juta ton minyak mentah dari Iran pada 2017-18 dan berencana meningkatkannya menjadi sekitar 30 juta ton pada 2018-19. Tetapi, sebagai syarat pengabaian, perusahaan minyak India akan mengurangi impor mereka secara signifikan yakni menjadi impor 1,25 juta ton per bulan hingga Maret 2019 .

Hingga pada kebijakan kontroversial mengenai Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap negara-negara yang melakukan pembelanjaan militer dengan Rusia. Sejak diberlakukan pada 27 Juli 2018, Amerika telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan Cina, serta memberikan ancaman sanksi kepada Qatar, Turki, Arab Saudi, dan Irak.

Meskipun begitu, India yang tetap melakukan penandatanganan kontrak pembelian Sistem Pertahanan Udara S-400 dari Rusia pada 5 Oktober 2018, justru mendapat jaminan bebas sanksi dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James N Mattis   serta Senat dan Komite Angkatan Bersenjata House of Representatives (Kongres)  serta memasukkan pengabaian tersebut dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (National Defense Authorization Act) 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun