Mohon tunggu...
Dian FitriNingrum
Dian FitriNingrum Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Seorang pustakawan yang bercita² untuk memajukan literasi di madrasahnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cantik, Batik Hasil Karya P5P2RA MTsN 2 Bantul

26 Januari 2024   13:40 Diperbarui: 26 Januari 2024   13:49 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik kontemporer karya P5P2RA MTsN 2 Bantul. (Dok. stj) 

Membatik merupakan kegiatan yang menyenangkan, menuangkan tetesan- tetesan malam, membentuk suatu pola hingga diwarna. Membatik saat ini sudah umum menjadi salah satu ekstrakurikuler atau menjadi mata pelajaran di madrasah. Dipadupadankan dengan penerapan kurikulum merdeka, MTsN 2 Bantul memilih batik sebagai tema kedua dalam pembelajaran berbasis proyek ini. 

Hasil karya siswa dalam membatik saat ini sudah paripurna, setelah siswa memola, memberi malam, kemudian memberi warna. Kini hasil-hasil batik itu sudah disulap menjadi karya nan indah. Proyek ini memakan waktu kurang lebih 2 bulan. 

Nurjannah menggelar batik hasil P5P2RA MTSN 2 Bantul. (Dok. stj) 
Nurjannah menggelar batik hasil P5P2RA MTSN 2 Bantul. (Dok. stj) 

Dengan proses pewarnaan colet dan celup, batik kontemporer ini menghasilkan warna yang menawan dengan motif yang menarik, batik ini diharap bisa menjadi salah satu pilihan berwiraswasta siswa kelak. "Batik nya simple, dengan pewarnaan yang tidak susah, dan hasilnya layak jika di sandingkan dengan produk batik lain. Hal ini diharapkan dapat menjadi pilihan siswa kelak jika berwirausaha," ungkap Nurjanah selaku salah satu guru P5P2RA itu sembari memilah hasil batik siswa itu. 

Batik kontemporer karya P5P2RA MTsN 2 Bantul. (Dok. stj) 
Batik kontemporer karya P5P2RA MTsN 2 Bantul. (Dok. stj) 

Sementara itu, Kamad MTsN 2 Bantul, Isti Bandini, S. Pd., M. Pd., yang juga melihat hasil batik P5P2RA memberi motivasi pada siswa, "Nak, batik kalian bagus lho. Nggak kalah sama batik yang ada di pasaran. Kalian bisa menjadikan alternatif untuk membuka usaha batik kelak," kata Isti. (Dee) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun