PEMERATAAN PENDIDIKAN SEBAGAI GERBANG AWAL MERDEKA BELAJAR
Nama: Dian purnama
Asal kota: LamonganÂ
Ki Hajar Dewantara. (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) : Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.Â
Itulah pentingnya pendidikan bagi semua anak bangsa yang ada di Indonesia, maka untuk mendukung semua hal itu pemerintah melakukan pemeretaan pendidikan melalui merdeka belajar, pemeretaan pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menyongsong semua anak bangsa agar semua mendapat pendidikan yang setara, namun apakah pemeretaan pendidikan sudah benar benar rata adanya, nyatanya yang terjadi di lapangan adalah masih banyak anak yang tidak bisa sekolah karena beberapa faktor :
1.Rendahnya Kualitas Sarana dan prasarana.
2.Rendahnya Kualitas Guru dan kesejahteraan Guru.
3.Mahalnya biaya pendidikan.
Di dalam faktor di atas di sebutkan di dalam point pertama adalah rendahnya kualitas sarana fisik hal ini memang masih banyak terjadi di sekolah sekolah terutama yang berada di desa sekolah padahal pemerintah sendiri sudah banyak mengeluarkan biaya agar pendidikan bisa dilakukan nyaman dan aman dengan adanya sarana yang memadai.  Peraturan  Pemerintah  No  19  Tahun  2005  tentang  Standar  Nasional  Pendidikan  yangmenyangkut standar  sarana dan  prasarana pendidikan  secara  nasional  pada  Bab  VII Pasal  42 dengan tegas disebutkan bahwa :
1. Setiap  satuan  pendidikan  wajib  memiliki  sarana  yang  meliputi  perabot,  peralatanpendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, sertaperlengkapan lain  yang  diperlukan untuk menunjang  proses  pembelajaran yang  teraturdan berkelanjutan.
2. Setiap  satuan  pendidikan  wajib  memiliki  prasarana  yang  meliputi  lahan,  ruang  kelas,ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi dayadan jasa,  tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat  bermain,  tempat bekreasi, danruang/tempat lain  yang diperlukan  untuk  menunjang  proses pembelajaran  yang  teraturdan berkelanjutan.
Semua peraturan di atas mungkin tercukupi bagi sekolah di kota tapi bagaimana nasib sekolah yang ada di desa , Bagaimana  pendidikan  di  Indonesia  ini  akan meningkat  sedangkan  pemerintah  masih  kurang  memperhatikan  fasilitas  baik  sarana  prasarana di sekolah-sekolah terpencil yang jauh dari kota
Selanjutnya merujuk ke point kedua adalah  rendahnya kualitas guru dan rendahnya kesejahteraan guru, didalam point ini tentu bukan hal yang mengejutkan semua orang bahwa guru tidak pernah di anggap keberadaanya hanya di anggap hal yang biasa padahal guru adalah orang yang paling berjasa di dalam hidup kita, di tambah lagi gaji guru yang sangat kecil tentu pasti sedikit yang mau jadi guru sedangkan di Indonesia masih banyak membutuhkan guru, tidak semua orang bisa di terima PNS di tambah lagi sekarang PNS untuk guru di tiadakan dan di ganti dengan PPPK seketika banyak mahasiswa yang jurusan guru menjadi panik,takut, gelisah dan mulai membayangkan bagaimana nasibnya ketika lulus, itulah mungkin beberapa alasan di sekolah sering terjadi kekurangan guru di beberapa sekolah.Â
Berdasarkan survei FGII Federasi Guru Independen Indonesia pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam.Â