Mohon tunggu...
Dian Kencana
Dian Kencana Mohon Tunggu... -

belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Bertepuk Tangan (?)

28 Mei 2013   18:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:53 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”Aku memaksa kau buat carikan aku bini. Kenapa menolak? Aku suka padaku?”

”Eeeits! Kata siapa aku suka sama kamu? Ngarang! Aku hanya tak ingin kau memilih yang salah, teman. Tahu benar aku macam apa perangaimu. Tak tega aku memilihkan yang cuman bermodal cantik dan seksi saja. Tak mengerti juga kau?!”

”Baaah.. kau mengelak saja dari tadi. muter-muter kayak komedi putar. Capek aku ngikutinnya!”

”Siapa suruh yang ikutan muter-muter? Aku dari tadi juga tak muter-muter. Lebay kau nih!”

”Kau tak paham juga, ya?”

“Paham apa? Yang kupahami, kau ini mulai kembali ke masa primitif! Ti-tik!”

“Maa, aku tuh suka sama kau sejak lama. Tak sadar juga kau?”

”Siapa suruh kau suka sama aku, hah?” kataku sewot. Kupercepat jalanku. Mulai ngaco dia, batinku gemuruh.

”Maa.. ayolah. Berhenti sebentar. Aku mau ngomong serius dengan kau. Maa!” teriaknya tak sabaran.

”Aku ndak ada waktu buat ngladenin rancauanmu yang nggak mutu tuh! aku pulang duluan! Assalamu ’alaykum..”

”Wa ’alaykumussalam.. tapi Maa, aku belum selesai ngomong sama kau. Tak bisa kau gantung aku macam nih!” katanya masih mencoba menjajariku. Kuacuhkan keberadaannya sambil memencet-mencet hape.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun