Mohon tunggu...
Dian Kencana
Dian Kencana Mohon Tunggu... -

belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Bertepuk Tangan (?)

28 Mei 2013   18:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:53 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

”Aku tahu laki macam apa kau ini, Burhan. Jauh-jauh ayahmu sekolahkanmu ke pondok sampai jual kebon. Kenapa pula pikiranmu masih primitif?”

”Kok bisa?”

”Tak kau pikir, hah? Kalo kau carinya bukan yang shalihah, lantas yang macam apa wujudnya? Pasti cari yang cantik, seksi, pakaian metet-metet sampek aku takut mereka tak bisa nafas itu? Fisik sekali! Jadi macam itu kau hargai perempuan?!” kugebrak meja. Dia terlonjak dari tempat duduknya.

”Aku ambil wudlu dulu. Panaaaasss berasa kena bocoran neraka di sini!” aku bangkit dari duduk. Dia melongo melihatku pergi. Diurutnya jantung yang sedari tadi terus dipacu.

”Salah minum obat tuh anak? Ato, obatnya lagi habis? Sakaw tuh cewek! Ckckck..”

Di tempat wudlu, kuhentak-hentakkan kaki ke lantai. Masih marah rupanya. Panassss! Buru-buru kuraih kran, kuputar, dan wuuuus.. air dingin mengalir menyentuh pori-poriku.

”Kayaknya seru kalo kuguyurkan saja ini air ke mukanya. Biar sadar dari mimpi!”, gumamku masih sedikit mangkel.

”Sudah dingin lagi? Dah shalat tobat belum kau?” tanyanya ketika melihatku kembali.

”Diam kau! Atau kuminta ke takmir masjid itu untuk gotong kau ke kolam. Biar digeburin!”

”Beneran? Yakin tega?”

”Tentu tega! Lihat saja!”. aku pun berlalu. Meninggalkannya yang masih bengong melihat reaksiku. Kulangkahkan kakiku memburu sebuah bangunan terpisah di belakang masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun