Mohon tunggu...
Dian Hermanto
Dian Hermanto Mohon Tunggu... profesional -

Everything is in my mind.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alam Bawah Sadar Bagian 1 – Kekuatan tak Terbatas yang Tersembunyi

28 November 2012   06:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:33 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Cahaya dan Kekuatan Hidup

Salam KaBaRi Cinta (Kangen Bahagia Rindu dan Cinta)…

Dipagi hari sebelum bekerja, saya sangat suka memutar dulu musik favorit saya. “Penghambaaku” yang dinyanyikan oleh kawan-kawanku StarFive. Cukup memberikan inspirasi. Saya yakin bahwa diantara Anda juga ada yang suka melakukan hal demikian. Bisa saja yang Anda lakukan mungkin menonton TV, membaca majalah, menulis, meminum teh, makan bersama keluarga, mendengarsuara seseorang ditelepon, tertawa bahkan menangis. Akui saja bahwa itu merupakan aktivitas harian yang tak akan pernah Anda lewatkan.

Namun, pernahkah kita berpikir

“Kenapa saya bisa mendengar?”

“Kenapa saya bisa melihat?”

“Kenapa saya bisa menggerakan tangan saya untuk menulis?”

“Kenapa saya bisa merasakan suka bahkan cinta terhadap seseorang?”

“Apa dan siapa sih sebenarnya yang merasakan itu semua?”

Coba angkat tangan kanan Anda saat ini, lihat dan cermati garis tangannya. Kemudian bandingkan dengan tangan kiri Anda. Apa yang Anda lihat? Terlihat sama atau tidak? Adakah perbedaan diantara keduanya?

Saya yakin, diantara Anda ada yang melakukan sesuatu sama persis dengan perintah yang saya tulis tadi. Mungkin saja ada diantara Anda yang tiba-tiba mengangkat tangan kanannya, kemudian diikuti tangan kirinya, dan keumudian membandingkan keduanya sama persis sesuai dengan instruksinya. Boleh saja Anda mengatakan “Ah saya mengikuti itu kan hanya iseng saja.” atau mungkin kata-kata lain yang berusaha menyangkalnya. Yang jelas, disadari atau tidak, di dalam diri kita ada “sesuatu” yang menggerakan tangan kita, ada “sesuatu” yang mengontrol kita. Ada “sesuatu” yang membuat kita bisa membaca, kemudian “sesuatu”itu menterjemahkan informasi kedalam bahasa yang sebenarnya sangat rumit untuk kita mengerti, namun pada akhirnya “sesuatu” itu jugalah dengan segala kecerdasannya membuat kita mengerti tentang apa yang kita baca. Tahukah Anda bahwa terjadi jutaan reaksi kimia yang rumit di dalam sistem kerja tubuh kita hanya untuk menjawab pertanyaan

“Bagaimana caranya tubuh ini bisa merasakan bahwa benda itu panas atau dingin?”

“Bagaimana saya bisa berpikir bahwa saya mencintai keluarga saya?”

“Kenapa ukuran tubuh saya menjadi lebih tinggi dan besar seiring bertambahnya usia?”

Itu semua berjalan dan bekerja diluar kendali kita yang sadar. Bahkan, saat Anda membaca tulisan inipun, tanpa Anda sadari bahwa mata, sel-sel saraf, dan pikiran Anda sedang bekerja untuk Anda. Bukankah demikian???

Bila demikian, siapa “sesuatu” yang mengontrol kita itu? Bagaimana “sesuatu” itu bisa dengan cermat tanpa kesalahan mengatur milyaran transaksi setiap detiknya? Bagaimana “sesuatu” itu bisa melakukan hal yangs erumit itu? Pernahkah Anda bayangkan “sesuatu” yang di dalam diri kita itu terlihat seperti seseorang yang sedang sibuk mengatur sistem metabolisme dan mengatur semua sistem indera kita?

Pernahkah kita memikirkannya? Sesering apakah kita berpikir tentangnya sebagaimana seringnya kita melewatkan untuk memikirkan keberadaannya? Yang pasti ada “sesuatu” yang bekerja tanpa henti di dalam diri kita untuk melakukan segala hal yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.

“Ruh”, itu merupakan “sesuatu” yang membuat kita saat ini dinamakan makhluk hidup. Ia ditiupkan oleh Sang Pencipta Yang Maha Hidup kepada jasad kita saat berada di dalam rahim. Allah menciptakannya dengan membekalinya kekuatan luar biasa untuk menjalani hidup ini. Sehingga, dengannya kita bisa melihat, mendengar, meraba, mencium bebauan, merasakan bahagia, sedih, kagum dan lain sebagainya. Ia adalah cahaya, ia adalah sumber kekuatan yang telah Allah anugerahkan kepadanya. Sementara raga kita merupakan organ yang berhubungan langsung dengan alam sekitar. Dengan perpaduan antara jiwa dan raga itulah yang merupakan perpaduan sempurna sehingga kita dinamakan dengan manusia.

Sebelum melanjutkan kepada share selanjutnya, saya senang apabila teman-teman share dan berbagai pendapat di room ini … Mohon koreksi apabila ada kesalahan.

Salam KaBaRi Cinta …

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun