Begitu sedih sang suami, dengan ajah murung dia menghampiri dan menceritakan kepada istrinya bila dia telah dipecat. Â Bukan sedih, tapi si istri justru terlihat bersemangat dan memberikan energi positif untuk si suami, mungkin bukan bidangmu di situ, cobalah cari kerja lain, siapa tau itu sesuai dengan keahlianmu. Mendengar hal itu sang suami yang hampir putus asa, kembali semangat. Â Hingga akhirnya dia menjadi pengajar tuna rungu dan menekuni bisnis terkait dengan profesi itu.
Teringat cerita seorang petani yang tak seperti petani lain sering mengeluh dan tak berharap banyak ketika lahan sawahnya hanya mampu menghasilkan gabah sekira 10 belek perborong, padahal ragam teknologi dan perlakuan sudah dicoba, pengolahan lahan, pemupukan, bahkan penggunaan varietas baru. Â
Keadaan itu menjadikannya penasaran hingga berfikir dan menyimpulkan bahwa lahan sawahnya tak menguntungkan bila hanya ditanam padi, berharap hasilnya sekedar cukup untuk makan, akhirnya dia mencoba memanfaatkan lahan itu untuk tanam kacang tanah dan ternyata berhasil.
Optimis, semangat dan terus bergerak adalah hal yang penting menjalani hidup. Setiap kebelum berhasilan pasti dibaliknya ada cerita dan pintu sukses yang bisa dibuka sosok terpilih dan layak. Sabar dalam berupaya adalah pilihan dewasa bagi jiwa-jiwa yang menghendaki ketenangan.Â
Ikhlas dalam melakukan adalah budaya orang-orang istimewa yang bisa jadi nama dan sosok mereka redup dalam hingar bingar panggung dunia. Â Dan istqomah berupaya, menemukan cara-cara terbaik meraih sesuatu adalah cara terafdol menempa diri sehingga lahir mental-mental tangguh dan membilangkan pioner pembaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H