Mohon tunggu...
Oedin Only
Oedin Only Mohon Tunggu... Administrasi - Pemberdaya dan Petani

Berkeseharian dengan Desa dan Petani | Berutinitas dalam Pemberdayaan Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha | Menyenangi Opini, Analisis dan Literasi | Ingin Berfocus Sebagai Penggiat Analisis Politik Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Berkelas Global | Juara I Lomba Blog KPK 2012

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyuluh, Renungan dan Filosofi Lahan

26 Juli 2020   16:15 Diperbarui: 26 Juli 2020   16:35 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu sedih sang suami, dengan ajah murung dia menghampiri dan menceritakan kepada istrinya bila dia telah dipecat.  Bukan sedih, tapi si istri justru terlihat bersemangat dan memberikan energi positif untuk si suami, mungkin bukan bidangmu di situ, cobalah cari kerja lain, siapa tau itu sesuai dengan keahlianmu. Mendengar hal itu sang suami yang hampir putus asa, kembali semangat.  Hingga akhirnya dia menjadi pengajar tuna rungu dan menekuni bisnis terkait dengan profesi itu.

Teringat cerita seorang petani yang tak seperti petani lain sering mengeluh dan tak berharap banyak ketika lahan sawahnya hanya mampu menghasilkan gabah sekira 10 belek perborong, padahal ragam teknologi dan perlakuan sudah dicoba, pengolahan lahan, pemupukan, bahkan penggunaan varietas baru.  

Keadaan itu menjadikannya penasaran hingga berfikir dan menyimpulkan bahwa lahan sawahnya tak menguntungkan bila hanya ditanam padi, berharap hasilnya sekedar cukup untuk makan, akhirnya dia mencoba memanfaatkan lahan itu untuk tanam kacang tanah dan ternyata berhasil.

Optimis, semangat dan terus bergerak adalah hal yang penting menjalani hidup. Setiap kebelum berhasilan pasti dibaliknya ada cerita dan pintu sukses yang bisa dibuka sosok terpilih dan layak. Sabar dalam berupaya adalah pilihan dewasa bagi jiwa-jiwa yang menghendaki ketenangan. 

Ikhlas dalam melakukan adalah budaya orang-orang istimewa yang bisa jadi nama dan sosok mereka redup dalam hingar bingar panggung dunia.  Dan istqomah berupaya, menemukan cara-cara terbaik meraih sesuatu adalah cara terafdol menempa diri sehingga lahir mental-mental tangguh dan membilangkan pioner pembaik.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun