1. Â Tak ada padi yang ditanam, mustahil ada gabah yang dipanen
Tak ada padi yang ditanam, mustahil ada gabah yang dipanen. Â Banyak orang menghendaki hasil, tapi tak pernah mau untuk memulai. Â Bagaimana mungkin hasil diperoleh, tanpa adanya usaha. Â Usaha adalah jalan mendatangkan hasil, walau bisa jadi hasil itu tak serta merta langsung didapat. Â
Ada orang ingin kaya misalnya, tapi tak pernah mau memulai menekuni profesi yang bisa menghasilkan harta, kerjanya hanya mimpi dan hayal. Mana mungkin bisa kaya ? kecuali dapat warisan. Â Mau pintar misalnya, gak mungkin bisa dicapai tanpa mulai belajar dan menuntut ilmu.
2. Â Tanam padi pasti tumbuh rumput, tanam rumput tak mungkin tumbuh padi
Bisa jadi kita pernah mengalami, berbuat baik menolong orang justru direspon negatif. Â Berusaha menebar kebenaran dan kebaikan justru diusik kaum nyinyirin dan bani rese. Â Tak bisa dipungkiri bahwa sejak manusia ada kebaikan dan keburukan itu gak bisa harmonis, mereka bukan pasangan serasi yang bisa kerjasama menghasilkan pasangan keren. Â
Ini dari kalimat bijak ini, woles bro, sabar, terus aka berbuat baik, penolakan, penentangan itu wajar, anggap aja angin lalu dan jangan biarkan menyampah dipikiran dan hati kita.
3. Â Makin Tua Makin Merunduk
Nah pernah gak sih ketemu orang tajir sombongnya minta ampun, pamer sana pamer sini seolah dia lebih baik dari manusia lain. Sering gak sih liat orang pinter, tapi jumawanya gak ketulungan, seolah dia sendiri saja yang paling tau dan pandai.Â
Padahal kekayaan dan kepinteran itukan titipan, Cuma amanah. Â Yang mestinya digunakan untuk kebaikan dan membantu sesama, tak perlu dengan koar-koar dan pamer, justru itu adalah prilaku congkak lagi menjerumuskan. Â
Pesannya, walau lagi kaya dan pinter sederhana aja, biasa aja, kalau perlu merendah aja, toh dengan sikap itu tak bakalan mencelakai diri dan dijauhi, justru akan menyelematkan dan digemari.
4. Bila padi diberi kasih sayang, kelak dia balas dengan memberi senang
Bisa jadi ada yang pernah melihat, atau mengetahui bahkan merasakan. Makluk hidup entah itu manusia, hewan, tanaman. Â Ketika dia diperhatikan, dilayani, diberi kasih sayang, maka makhluk hidup itu akan memberi balasan yang lebih baik. Â Dalalm konteks padi misalnya, ketika sering dijenguk, dikasih makan bila lapar, diobati bila sakit, dilidungi bila diganggu, maka dia akan membalas dengan produksi yang tinggi. Â
Perhatian dan penghargaan itu penting, andai kita pandai memberi perhatian dan penghargaan, lazimnya yang diberi itu akan membalas dengan sesuatu yang lebih dan menyenangkan.
5. Â Padi hidup nyaman, Bila sawah subur dan aman
Kodrat manusia menyenangi lingkungan yang nyaman untuk hidup. Â Kondisi demikian akan mendorong manusia untuk berutinitas dan produktif. Â Lingkungan yang tak nyaman membuat ketidaktenangan dan gelisah, bawaannya emosi dan negatif thinking.Â
Dengan sawah yang subur, tersedia makanan dan kecukupan air, padi hidup nyaman. Â Dengan lingkungan yang aman, bebas gangguan hama dan penyakit padi bisa beranak produktif, bunting yang hebat, dan produksi yang keren. Â Oleh karena itu, bila ada makhluk hidup yang beranak dulu baru bunting, sepertinya itu hanya padi hehehe...
Kodrat manusialah mengupayakan lingkungan yang menguntungkan dan aman, agar dia bisa hidup aman dan tentram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H